Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

"Guru Penggerak Kok Gitu?!"

8 Februari 2023   11:27 Diperbarui: 8 Februari 2023   11:36 1965 27 22

Omjay senang sekali menonton video kawan-kawan calon guru penggerak angkatan 7. Mereka begitu bersemangat dalam membuat rancangan tindakan aksi nyata. Keren banget videonya. Omjay menjadi tertantang untuk membuat video yang lebih seru dan keren.

Kompetensi guru penggerak harus terus ditingkatkan. Guru harus tahu apa yang sudah baik dari praktik mengajarnya. Guru juga bertanya kepada siswa apa yang belum dimengerti dari praktik mengajarnya.

Guru penggerak juga meminta rekan atau teman sejawat untuk melihat langsung praktik mengajarnya. Guru meminta rekan sesama guru untuk memberikan masukan setelah melihat praktik mengajarnya di kelas.

Guru penggerak mencatat kelebihan dan kekurangannya dalam praktik  mengajar di kelas. Juga membuat rencana pengembangan diri untuk perbaikan praktik mengajar berdasarkan masukan dari rekan sesama guru, kepala sekolah, dan siswa yang diajarkannya.

Kemudian guru membuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan praktik mengajar. Hal itu dilakukan dalam rangka mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Inilah yang dinamakan pengembangan diri dan orang lain.

Guru penggerak seharusnya membantu rekan guru lainnya dalam mengidentifikasikan persoalan pembelajaran. Guru membantu menganalisis permasalahan pembelajaran rekan sejawat.

Guru penggerak membantu rekan sesama guru untuk menemukan strategi pengembangan kompetensi diri berdasarkan kebutuhan belajarnya. Guru mengajak rekan sesama guru untuk mengikuti pelatihan atau program pengembangan diri lainnya.

Selain itu, guru penggerak berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier. Guru harus terus naik pangkat karena prestasinya.

Guru berpartisipasi rutin dalam kegiatan pengembangan diri di organisasi atau komunitas profesi seperti KKG, MGMP, atau gugus baik di dalam maupun di luar sekolah.

Guru penggerak yang aktif akan mengambil peran dalam organisasi atau komunitas profesi. Guru aktif berbagi praktik baik dengan rekan sesama guru di sekolah dan sekolah lain.

Guru penggerak aktif mempelajari praktik baik dalam kepemimpinan dan atau pembelajaran dari sekolah lain untuk diterapkan di lingkungan sekolahnya sendiri. Juga berinisiatif menghasilkan karya dari hasil kegiatan jejaring dan organisasi dan diupload ke dalam aplikasi Program Merdeka Mengajar (PMM).

Guru penggerak mampu menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik. Guru mampu mengelola stress ketika mengalami kesulitan atau kegagalan dalam praktik mengajar yang ingin dilakukan.

Guru penggerak juga mampu mengelola rasa marah saat siswa menunjukkan perilaku yang tidak diharapkan. Kemudian guru bekerjasama dengan baik bersama rekan sejawat tanpa melihat agama, suku, status atau bentuk fisiknya.

Guru penggerak mempertimbangkan norma moral dan etika dalam mengambil keputusan di kelas atau sekolah. Guru mendengarkan setiap pendapat siswa dan meresponnya dengan sungguh-sungguh.

Guru penggerak mendorong siswa untuk memperbaiki kondisi dan belajar dari kesalahannya ketika dia melakukan pelanggaran. Guru menahan diri dari melakukan hal yang melanggar kode etik seorang pendidik.

Guru penggerak memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Guru merencanakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Guru penggerak mempraktikkan  pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk beraktivitas secara mandiri dan berkelompok.

Guru penggerak menyediakan waktu bagi siswanya untuk berdiskusi dan berpendapat selama pembelajaran. Guru memberikan pilihan kepada siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya sesuai minat.

dokpri
dokpri

Guru penggerak menyediakan berbagai bentuk bahan ajar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi saran dan kritik terkait praktik pembelajaran.

Ternyata tidak mudah menjadi guru penggerak. Masih banyak lagi yang harus dilakukan dalam memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada siswa.

Guru penggerak juga mampu melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah. Guru penggerak juga mampu mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berorientasi pada siswa.

Guru penggerak memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada siswa. Guru memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar siswa dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan.

Demikianlah kisah Omjay tentang guru penggerak yang ideal. Banyak yang harus dilakukan oleh seorang guru penggerak dan menularkan budaya positif agar hasilnya positif. Jangan sampai ada cibiran negatif dari rekan sejawat, "Guru Penggerak Kok Gitu!"

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

dokpri
dokpri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3