Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video

Guru Penggerak Harus Pandai Membuat Buku Cerita Digital

14 Februari 2023   14:38 Diperbarui: 14 Februari 2023   15:17 692 9 9

https://www.youtube.com/live/GkzwCO_k3wI?feature=share


dokpri
dokpri
Semalam Omjay mendengarkan dan melihat secara langsung presentasi dari Ibu Nur Dwi Yanti. Beliau adalah salah seorang guru penggerak yang luar biasa. Senen malam Selasa beliau telah membagikan ilmu dan pengalamannya kepada kita semua melalui aplikasi zoom.


Ciri-ciri guru penggerak menurut Nadiem Makarim, bisa anda baca di sini. Ciri-ciri itu ternyata ada pada diri narasumber semalam. Ibu Nur Dwi Yanti yang biasa disapa NDY mengajari guru membuat buku cerita digital. Video rekamannya dapat anda saksikan di link youtube yang Omjay bagikan di atas.

Bapak ibu yang Omjay sayangi dan banggakan, semua guru yang terlibat dalam Pendidikan Guru Penggerak mempunyai ciri atau sikap yang harus dimiliki, antara lain:

1. Guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong dirinya menjadi orang yang lebih baik.

2. Guru melihat anak yang tertinggal di kelas sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya dan memiliki potensi unik. 

3. Guru percaya dan bukan putus asa dengan guru-guru lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan. 

4. Guru bukan menjauhi mereka tapi justru mendekati guru yang tidak mengerti atau tidak mau melakukan perubahan, melalui pendekatan batin untuk bisa mengubah paradigma itu. 

5. Guru yang menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru adalah mengasyikkan. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi. Tanpa bertemu dan bekerjasama dengan guru lain atau kepala sekolah, hal itu tidak mungkin berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3