Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
6. Guru yang menyadari bahwa kegagalan adalah keharusan. Karena kalau tidak ada kegagalan artinya tidak pernah mencoba hal baru. Kegagalan itu adalah pembelajaran. Menjadi guru penggerak, mendorong guru dan kepala sekolah untuk melakukan hal-hal yang berbeda. Hal-hal yang mungkin gagal, tapi perlu dicoba di kelas.
7. Guru adalah orang yang secara otentik mau dan berani membagi ilmu dan berani tampil di depan guru-guru lain. Baik melalui Youtube dan sosial media lainnya untuk menunjukkan saya belajar apa hari ini. Hal ini bertujuan agar guru lain menyadari bahwa sebenarnya Pendidikan Guru Penggerak adalah program yang dilaksanakan dari guru dan untuk guru. Ujung-ujungnya adalah untuk melepaskan potensi anak-anak.
8. Guru menyadari bahwa semua anak itu berbeda dan menyadari potensi dalam setiap anak dan guru di sekitarnya. Guru memiliki growth mindset pada dirinya. Tetapi juga terhadap orang-orang disekitarnya.
Kedelapan ciri guru penggerak tersebut ada dalam diri ibu Nur Dwi Yanti yang membagikan ilmunya kepada kami. Beliau membagikan ilmunya dengan harapan semakin banyak guru yang pandai membuat buku cerita digital. Seharusnya guru penggerak pandai membuat buku digital.
Buku digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang kemudian bisa dibaca menggunakan perangkat digital. Fungsi dari buku digital adalah sebagai salah satu alternatif media belajar dan sebagai media berbagi informasi kepada orang lain tanpa kertas.
Tujuan membuat buku digital adalah:
1. Memberikan kesempatan bagi pembuat konten berbagi informasi dengan mudah dengan cara yang menarik dan interaktif.
2. Melindungi informasi yang disampaikan, karena tidak terkena rayap seperti buku cetak.
3. Mempermudah proses memahami materi ajar, karena yang dituliskan adalan bagian-bagian penting saja.
Efisiensi dari buku digital adalah sangat praktis dan efisien. Buku dapat diakses di mana saja, kapan saja, dapat disimpan filenya, ramah lingkungan, kostumisasi atau presentasi tulisan yang membuat nyaman untuk pembaca.
Jenis-jenis format buku digital adalah:
1.EPUB
2.MOBI
3. PDB
4. PDF
5. KFB
Aplikasi format buku digital banyak sekali, diantaranya:
1. Sigil
2. Scribus aplikasi pengolah data libre office atau Ms Office
3. Aplikasi pengolah gambar Ibis paint atau Adobe Photoshop
4. Aplikasi audio editor atau Audacy atau format factory
5. Aplikasi video editor yaitu avidemux/format factory
Membuat buku cerita digital menjadi tantangan tersendiri bagi kita di era sekarang. Pada masa ini adalah masa yang penuh tantangan untuk terus menyesuaikan diri dengan zaman. Saat ini, di mana dunia kertas mulai ditinggalkan pada zaman era society 5.0 yang akrab dikenal dengan digitalisasi.
Apakah bisa dibuat buku digital? Narsumber memulai kegiatan dengan memberikan link quizis yang berisi materi tentang buku cerita digital.
Selanjutnya ibu Nur Dwi Yanti menampilkan buku ebook yang ada audio dan videonya. Saat presentasi, beliau hanya menggunakannya dari Power Point.
Keren banget, beliau membuatnya digambar dan difoto lalu dimasukkan ke Power Point. Kemudian diconvert dalam bentuk video. Nah, setelah jadi bisa di-share atau di publish.