Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Alhamdulillah setiap dua Minggu sekali, sekolah kami di SMP Labschool Jakarta,mengadakan upacara bendera. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senen sebulan dua kali. Biasanya Minggu kedua dan keempat setiap bulannya.
Bapak kepala sekolah SMP Labschool Jakarta, Drs. Asdi Wiharto menjadi inspektur upacara. Beliau didampingi bapak Trezadigjaya, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMP Labschool Jakarta.
Sekitar pukul 06.30 WIB, semua siswa SMP Labschool Jakarta diminta berbaris rapih sesuai dengan kelasnya masing-masing. Pengurus OSIS bertugas sebagai petugas upacara bersama dengan pasukan pengibar bendera atau paskibraka SMP Labschool Jakarta. Mereka sudah siap pukul 06.00 WIB dan gladi bersih agar upacara bendera berjalan sesuai rencana.
Upacara bendera terjadi berkat adanya guru penggerak. Tanpa arahan dan bimbingan dari guru penggerak, mustahil upacara bendera akan berjalan dengan lancar. Ada guru penggerak yang menyiapkan persiapan upacara bendera sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan harapan.
Guru penggerak sudah membagikan tugas kepada para petugas upacara dan mereka siap di tempatnya masing-masing. Siswa ada yang membaca doa, membawa map panacsila, memimpin lagu Indonesia raya, tim P3K atau kesehatan, komandan regu, dan pemimpin upacara.
Di sekolah tak boleh ada guru yang malas upacara. Apalagi guru tersebut berlabel guru penggerak kemdikbudristek. Kalau itu sampai terjadi, maka ada cibiran dari kawan lainnya.