Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam salah satu pernyataannya tahun 2007, pernah mengingatkan bahwa perang bukan solusi jangka panjang, tapi justru menciptakan luka yang lama sembuhnya. Kini, di era Presiden Prabowo Subianto, kebijakan luar negeri Indonesia pun tetap pada prinsip non-intervensi dan diplomasi aktif, menyerukan perdamaian daripada permusuhan.
Kesimpulan
Jika Iran dibom Amerika, Iran bisa kalah dalam aspek militer, tapi belum tentu kalah dalam arti politik dan moral. Sebaliknya, kemenangan Amerika pun bisa jadi hanya kemenangan semu jika konflik menjalar dan menciptakan instabilitas global.
Perang modern bukan sekadar soal senjata, tapi soal siapa yang mampu bertahan secara strategi, moral, dan dukungan publik. Dan dalam hal ini, Iran telah lama menyiapkan diri untuk skenario terburuk.
Penulis:
Wijaya Kusumah (Omjay), Guru Blogger Indonesia, pemerhati pendidikan dan politik global.