Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Dari Kritik ke Aksi
Kita sering mendengar kritik terhadap sistem pendidikan. Antara lain: fasilitas minim, kualitas guru tidak merata, atau kurikulum yang berubah-ubah. Kritik memang diperlukan sebagai cermin perbaikan, tetapi jangan berhenti di sana.
Lebih penting adalah mengubah kritik menjadi aksi nyata. Kami di PGRI berkolaborasi dengan berbagai komunitas guru dan akhirnya banyak guru terlibat dalam kegiatan PGRI. Salah satunya dengan kegiatan workshop pembelajaran mendalam.
Jika kita merasa sekolah di sekitar masih kekurangan buku, mari bantu dengan donasi. Jika melihat anak-anak putus sekolah, mari dukung mereka kembali belajar. Jika mengetahui guru kesulitan mengakses teknologi, mari kita fasilitasi pelatihan atau perangkat sederhana.
Mari Bergerak Bersama
Pendidikan bermutu adalah pondasi bangsa. Negara maju terbukti menaruh perhatian serius pada pendidikan karena sadar bahwa sumber daya manusia adalah aset terbesar. Indonesia pun memiliki peluang besar untuk menjadi bangsa unggul jika seluruh masyarakat mau ambil bagian.
Ajakan "Yuk Ambil Peran!" bukan sekadar slogan, melainkan panggilan moral. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua yang menyenangkan, guru sebagai sosok teladan yang dihormati, orang tua sebagai pendidik pertama yang peduli, dan masyarakat sebagai lingkungan yang mendukung.
Dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, pendidikan Indonesia bukan lagi sekadar wacana, tetapi benar-benar menjadi motor perubahan bangsa.
Penutup