Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Kisah Omjay Kali ini tentang inspirasi pagi dari pak Umedi Yang rajin membagikan kalimat motivasi hidup kepada Omjay dan kawan kawan lainnya. Omjay menulisnya sambil makan bersama di SMP Labschool Jakarta. Kami patungan makanan untuk disantap bersama guru dan karyawan.

Belajar dari "Inspirasi Pagi": Menemukan Cahaya di Setiap Hari
Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan, kadang kita lupa bahwa setiap pagi selalu membawa pesan.
Bukan sekadar pergantian waktu, tapi juga peringatan lembut dari Allah bahwa masih ada kesempatan untuk berbuat baik, memaafkan, dan memperbaiki diri.
Beberapa hari terakhir, saya membaca rangkaian "Inspirasi Pagi" yang dikirimkan sahabat saya, BPK Umedi.
Pesannya sederhana, tapi maknanya dalam---menyentuh hati yang mungkin mulai lelah.
Setiap kalimatnya seperti tetes embun yang menyejukkan jiwa.
A. Tentang Persaudaraan
Kadang saudara yang mentraktir kita bukan karena mereka berlebih harta,
tapi karena mereka meletakkan persaudaraan melebihi uang.
Mereka yang meminta maaf lebih dulu bukan berarti salah,
tapi karena lebih menghargai kebersamaan.
Betapa indahnya jika setiap orang menanamkan nilai itu dalam hati.
Bahwa cinta dan silaturahmi lebih berharga dari gengsi.
Bahwa yang membuat hidup hangat bukan isi dompet, melainkan ketulusan niat.
B. Tentang Ujian dan Hikmah
Tak ada kesulitan yang turun tanpa maksud.
Setiap rasa sesak, setiap air mata, adalah cara Allah memeluk kita dalam ujian.
Rasulullah bersabda,
"Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah timpakan musibah kepadanya." (HR. Bukhari)
Musibah bukan hukuman, melainkan tanda cinta.
Ia menghapus dosa, melembutkan hati, dan mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati adalah tunduk kepada takdir-Nya.
C. Tentang Mengadu dan Mengeluh
Kadang kita tergoda untuk mengeluhkan hidup kepada manusia,
padahal manusia tak selalu mampu memahami.
Namun, ketika keluh itu disampaikan kepada Allah,
yang datang bukan simpati semu, tapi ampunan dan ketenangan sejati.
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku..." (QS. Yusuf: 86)
D. Tentang Kebaikan yang Tak Harus dengan Harta
Jika tangan belum mampu memberi harta,
maka berikanlah teladan kebaikan.
Karena amal terbaik tak selalu soal banyaknya uang,
tapi tentang seberapa tulus niatnya.
Bumi kelak akan menjadi saksi atas setiap langkah kecil menuju kebaikan.
(Berdasarkan HR. Tirmidzi)