Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Angka tersebut menunjukkan percepatan luar biasa dibandingkan berbagai program serupa di masa lalu yang sering tersendat di tengah jalan.
Abdul Mu'ti menekankan bahwa pendistribusian juga menyasar sekolah di wilayah 3T, daerah yang selama ini kurang tersentuh teknologi.
"Program ini bukan hanya untuk kota besar. Ini adalah ikhtiar memastikan pemerataan pendidikan," katanya.
Komentar Omjay: Digitalisasi Harus Menyentuh Guru, Bukan Sekadar Perangkat
Sebagai guru senior, pegiat literasi, dan blogger pendidikan Indonesia, Omjay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd) turut memberikan pandangannya mengenai peluncuran program ini.
Menurutnya, kehadiran panel digital merupakan peluang besar, namun kunci keberhasilannya tetap ada di tangan guru.
"Teknologi akan sangat membantu pembelajaran, tetapi jangan lupa bahwa ruh pendidikan tetap ada pada guru. Guru harus didampingi, dilatih, dan diberdayakan agar perangkat ini tidak hanya menjadi pajangan di kelas," ujar Omjay.
Ia bercerita bahwa banyak sekolah menerima perangkat teknologi canggih, tetapi penggunaannya tidak optimal karena guru belum dibekali keterampilan mengajar berbasis digital.
"Saya berharap setiap panel digital yang masuk ke sekolah, diikuti dengan pelatihan yang memadai. Digitalisasi pembelajaran harus menyentuh hati guru dulu, baru akan sampai ke siswa," tambahnya.
Omjay juga mengapresiasi langkah cepat Kemendikdasmen yang berani menargetkan distribusi masif dalam waktu singkat. Sebagai guru yang sering berkeliling Indonesia, ia tahu betul banyak sekolah yang fasilitasnya masih terbatas.
"Saya pernah mengajar di daerah terpencil. Anak-anak ceria belajar dengan papan tulis yang pudar. Kalau panel digital benar-benar sampai ke sana, ini revolusi besar," katanya.