Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Keteguhan Seorang Jokowi Sebagai Pemimpin Menghadapi Caci Maki Netizen di Media Sosial

20 November 2025   16:46 Diperbarui: 20 November 2025   16:46 156 1 1

Ada satu kutipan yang paling banyak dibagikan dari unggahan Hery Tjahyono:

"Saya dihina sehina-hinanya, saya direndahkan serendah-rendahnya. Tapi saya tidak akan berhenti bekerja. Karena saya percaya, rakyat bisa melihat dan merasakan apa yang saya lakukan."

Kalimat itu sederhana, tetapi getir. Kita mungkin lupa bahwa pemimpin juga manusia. Mereka punya keluarga, punya perasaan, punya batas kesabaran. Namun Jokowi tampaknya memilih untuk "tidak melawan dengan kata-kata", melainkan bekerja tanpa banyak bicara.

Bagi dunia pendidikan, contoh seperti ini sangat relevan. Seorang guru sering kali menghadapi kritik, tuntutan, bahkan kadang direndahkan. Tapi guru tetap mengajar, tetap membimbing, tetap menyalakan cahaya di kelasnya. Dalam konteks itulah kita bisa memahami bahwa keteguhan hati adalah salah satu kualitas moral paling penting yang bisa diteladani.

Komentar Omjay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.) Ketua Umum KOGTIK

Sebagai Ketua Umum Komunitas Guru TIK dan Informatika (KOGTIK), saya melihat fenomena ini bukan hanya sebagai cerita tentang seorang presiden, melainkan potret dinamika sosial kita hari ini.

Saya berkomentar begini:

"Di era digital, fitnah bisa menyebar lebih cepat daripada fakta, dan hinaan bisa viral lebih mudah daripada prestasi. Namun saya selalu percaya, ketenangan dan konsistensi adalah senjata terbaik seorang pemimpin. Jokowi menunjukkan itu.

Para guru TIK dan Informatika setiap hari juga menghadapi dunia digital yang gaduh, penuh informasi palsu dan ujaran kebencian. Keteladanan Jokowi dalam menahan diri dan tetap bekerja adalah pelajaran moral penting bagi kita semua---bahwa integritas tidak perlu dibuktikan dengan berkelahi di media sosial, tetapi dengan karya nyata dan hati yang tenang."

pak Jokowi bersama Ceo Franklin Templeton/Herry Tjahyono
pak Jokowi bersama Ceo Franklin Templeton/Herry Tjahyono

Bagi saya, komentar ini penting ditegaskan karena para guru, khususnya yang berkecimpung di dunia literasi digital, sering kali menjadi benteng terakhir bagi anak-anak bangsa agar tidak ikut terseret dalam arus kebencian online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5