Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Anggota PGRI dan Seluruh Guru Indonesia Merindu: Semoga Presiden Prabowo Subianto Hadir di HUT PGRI ke-80 di Britama Arena di Jakarta Utara. Kami berharap presiden Prabowo hadir di acara HUT PGRI. Omjay juga berharap pak Prabowo Subianto hadir karena Omjay adalah gurunya Didit anak pak Prabowo yang sekolah di SmP Labschool Jakarta.
https://www.youtube.com/live/yrq2EzD-E84?si=fXa9bn-XxfDt319J
Tidak banyak momen yang mampu menyatukan jutaan hati para guru Indonesia. Namun menjelang perayaan akbar HUT PGRI ke-80 pada 29 November 2025, satu suara kerinduan menggema begitu kuat: para guru sangat berharap Presiden Prabowo Subianto hadir di tengah-tengah mereka.
Harapan ini bukan sekadar permintaan protokoler, tetapi jeritan hati dari para pendidik bangsa yang setiap hari mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan generasi penerus. Dari Sabang hingga Merauke, para guru mengirimkan pesan yang sama: "Pak Presiden, kami menanti kehadiran Bapak di perayaan HUT PGRI ke-80 di Britama Arena, Jakarta Utara."
https://www.youtube.com/live/BdbRnO-sx00?si=hHXT9eBn37IZ0QUQ
Mengapa Guru Sangat Merindukan Kehadiran Presiden Prabowo?
Selama beberapa bulan terakhir, perhatian Presiden Prabowo terhadap nasib guru mulai terasa kuat. Keputusan cepat dan berani dalam merehabilitasi dua guru di Luwu Utara---yang sebelumnya menjadi korban ketidakadilan---menjadi momen penting yang menenangkan jutaan hati guru Indonesia.
Tindakan itu bukan hanya mengembalikan martabat dua guru tersebut, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa Presiden Prabowo peduli, hadir, dan siap membela guru.
Di momentum ulang tahun PGRI ke-80, para guru ingin menyampaikan rasa terima kasih itu secara langsung.
Britama Arena Menjadi Titik Kumpul Harapan
Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, akan menjadi lautan putih para guru. Mereka datang bukan hanya untuk merayakan ulang tahun organisasi profesinya, tetapi juga untuk merayakan penghormatan negara terhadap profesi guru.
"Pak Presiden Prabowo, jangan sampai tidak hadir. Kami merindukan Bapak di tengah kebahagiaan kami," begitu suara yang mengalir dari berbagai penjuru negeri.
Komentar Ketua Umum PB PGRI: "Kami Ingin Presiden Hadir Menyapa Guru"
Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, menyampaikan harapan besar organisasi:
"Saya sudah keliling dari satu daerah ke daerah lain. Saya melihat langsung bagaimana guru berjuang, bagaimana mereka tetap mengabdi meski kesejahteraan belum sepenuhnya memadai. Kehadiran Presiden Prabowo di HUT PGRI ke-80 akan menjadi penguatan moral luar biasa bagi kami semua. Kami ingin Presiden hadir menyapa para guru Indonesia."
Beliau menegaskan bahwa PGRI selalu siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan nasional.
Komentar Omjay: "Guru Indonesia Akan Menyambut dengan Penuh Cinta"
Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay), Guru Blogger Indonesia yang menjadi inspirasi banyak pendidik, menambahkan suara penuh harapan:
"Semua guru kangen dan rindu ingin bertemu Presiden Prabowo. Ini momentum bersejarah. Kami ingin menunjukkan bahwa guru adalah kekuatan moral bangsa. Kami siap menyambut Pak Presiden dengan penuh cinta dan semangat pengabdian."
Omjay juga mengajak para guru untuk hadir langsung di Britama Arena, karena kehadiran mereka adalah bentuk penghormatan terhadap profesi guru itu sendiri.
Komentar Ketua APKS PGRI, Dr. H. Sumardiansyah Perdana Kusuma:
"Perjuangan Guru Tidak Boleh Diabaikan"
Ketua APKS PGRI, Dr. H. Sumardiansyah, turut memberikan komentar tajam dan reflektif:
"Perjuangan guru hari ini sangat berat. Banyak guru masih menghadapi ketidakpastian status, beban administratif, hingga kesejahteraan yang belum ideal. Kehadiran Presiden dalam HUT PGRI ke-80 akan menjadi simbol bahwa negara benar-benar hadir untuk guru. Ini bukan sekadar acara, tapi momentum pemulihan martabat dan penguatan komitmen."
Beliau menegaskan bahwa APKS PGRI terus memperjuangkan perlindungan profesi guru di seluruh Indonesia.
HUT PGRI ke-80: Momen Emas yang Tak Boleh Dilewatkan Presiden
Usia 80 tahun adalah tonggak yang monumental. Ini adalah perjalanan panjang organisasi profesi terbesar di Indonesia dalam menjaga martabat guru, memperjuangkan hak-hak mereka, sekaligus menjaga nyala api pendidikan.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto akan memberikan:
Energi moral bagi jutaan guru
Pengakuan negara terhadap bakti guru
Penguatan komitmen terhadap kemajuan pendidikan nasional
Harapan baru bagi guru honorer dan ASN
Ini bukan sekadar seremoni: ini adalah panggung sejarah.
Ayo Guru Indonesia, Meriahkan Britama Arena!
Untuk seluruh guru Indonesia, mari hadir dan bersatu. Tunjukkan bahwa guru adalah kekuatan perubahan bangsa.
Dan untuk Presiden Prabowo Subianto, kami mengirimkan undangan penuh hormat:
Pak Presiden, datanglah. Kami rindu kehadiran bapak Presiden RI Prabowo Subianto di hari ulang tahun PGRI.
Kami rindu kehadiran Bapak di HUT PGRI ke-80. Sebuah usia yang sudah menua dan melupakan. Semoga tak dilupakan presiden Prabowo Subianto.
Guru Indonesia menanti dan ingin menyambut Bapak dengan sepenuh hati dan jiwa raga kami. Bapak presiden selalu ada di hati guru Indonesia.
Salam blogger persahabatan
Omjay/Kakek Jay