Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

SELAMAT HUT PGRI dan HGN. Inilah kisah Omjay di kompasiana tercinta. Semoga guru indonesia semakin profesional dan sejahtera.
Selamat Hari Ulang Tahun PGRI Ke-80: Momentum Menguatkan Persatuan Guru Indonesia
Tanggal 25 November 2025 menjadi momen istimewa bagi dunia pendidikan Indonesia. Pada hari ini, kita merayakan Hari Ulang Tahun Ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Perayaan ini bukan hanya seremoni tahunan, melainkan sebuah tonggak sejarah yang mengingatkan kita pada perjuangan panjang para pendidik sejak masa awal kemerdekaan---para guru yang bersatu, bangkit, dan berjuang demi terciptanya pendidikan yang memanusiakan dan memajukan bangsa.
Delapan puluh tahun bukanlah usia yang pendek bagi sebuah organisasi profesi. PGRI terbentuk pada 25 November 1945, seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan. Pada masa itu, puluhan organisasi guru yang terpecah dan bergerak sendiri-sendiri akhirnya sepakat untuk melebur menjadi satu wadah perjuangan yang kokoh. Para guru sadar bahwa tanpa persatuan, suara mereka mudah dipinggirkan, dan perjuangan untuk memperbaiki pendidikan bisa dengan mudah digoyahkan. Semangat itu yang harus terus dijaga hingga kini: bersatu, maju, dan menjaga martabat profesi guru.
Refleksi 80 Tahun: PGRI sebagai Rumah Besar Guru Indonesia
Delapan dekade perjalanan PGRI selalu diwarnai dinamika. Perubahan kebijakan, tantangan dunia pendidikan, hingga perkembangan teknologi mendorong organisasi ini untuk terus bertransformasi. Dari sebuah wadah perjuangan di masa awal kemerdekaan, PGRI kini telah menjadi organisasi besar yang menaungi jutaan guru di seluruh Indonesia, mulai dari guru honorer, guru ASN, PPPK, hingga pendidik nonformal.
Namun sebagai organisasi profesi yang besar, PGRI tentu tidak terlepas dari tantangan internal maupun eksternal. Di tengah semakin banyaknya organisasi profesi guru masa kini, PGRI perlu terus memperkuat konsolidasi, memperluas ruang pembinaan, dan memastikan bahwa suara guru tetap berada dalam satu barisan perjuangan yang harmonis.
Dalam konteks inilah, HUT ke-80 menjadi momentum penting untuk kembali menegaskan jati diri: PGRI adalah rumah bersama, tempat guru bersatu, saling menguatkan, dan berjuang bersama demi martabat profesi dan kemajuan pendidikan nasional.
Komentar Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd
Dalam rangka peringatan HUT Ke-80 PGRI, Ketua Umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd memberikan pesan mendalam yang menggugah semangat seluruh guru Indonesia:
"Delapan puluh tahun bukan hanya usia organisasi, tetapi cermin perjalanan sejarah bangsa melalui tangan para guru. Di setiap kurikulum yang berubah, di setiap kebijakan yang lahir, guru selalu menjadi ujung tombak. Karena itu, momentum HUT PGRI ke-80 ini harus kita maknai sebagai panggilan untuk semakin menjaga persatuan, profesionalitas, dan integritas. PGRI adalah rumah besar yang tidak boleh retak oleh perbedaan kepentingan."
Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi guru dengan pemerintah dan masyarakat:
"Kami terus mendorong pemerintah agar berpihak kepada guru, terutama terkait kesejahteraan, perlindungan profesi, dan kepastian karier. Namun perjuangan tidak bisa hanya disandarkan pada PGRI. Solidaritas antar guru, kekuatan moral, dan komitmen dalam mendidik generasi bangsa adalah fondasi utama yang harus kita jaga."
Menutup pesannya, Prof. Unifah mengajak para guru untuk tetap optimis:
"Teruslah menjadi pelita yang menerangi negeri. Tidak peduli seberapa berat tantangan, guru Indonesia telah membuktikan bahwa mereka selalu hadir dengan penuh cinta, ketulusan, dan keberanian. Selamat HUT PGRI Ke-80. Mari kita terus melangkah bersama!"
Guru sebagai Penjaga Masa Depan Bangsa
Seiring berkembangnya zaman, teknologi Artificial Intelligence, disrupsi digital, dan perubahan sosial telah mengubah wajah pendidikan. Namun, ada satu hal yang tak tergantikan: peran guru sebagai pendidik karakter dan penjaga nilai-nilai kemanusiaan. Teknologi dapat membantu proses belajar, tetapi keteladanan guru adalah fondasi moral yang tidak dapat digantikan.
Karena itu, momen HUT PGRI ke-80 sekaligus menjadi ajakan untuk memperkuat kompetensi guru, meningkatkan literasi digital, dan menanamkan kembali semangat belajar sepanjang hayat. Guru harus tetap adaptif, kreatif, dan mampu menjadi inspirasi bagi murid-muridnya.
Penutup: Mari Merawat Persatuan Guru Indonesia
Di usia ke-80, PGRI telah melalui perjalanan panjang penuh dedikasi dan perjuangan. Kini, tantangan yang dihadapi semakin kompleks, tetapi semangat yang harus dijaga tetap sama: persatuan dan kepedulian terhadap masa depan pendidikan bangsa.
Selamat Hari Ulang Tahun Ke-80 PGRI. Semoga presiden Prabowo Subianto hadir di acara HUT PGRI yang ke-80.
Selamat Hari Guru Nasional 2025. Selamat merayakannya di sekolah masing-masing dengan penuh kebahagiaan.
Semoga PGRI semakin kuat, solid, dan menjadi rumah kebanggaan seluruh guru Indonesia.
Dan semoga para guru senantiasa diberi kekuatan untuk terus mengabdi, mendidik, dan membimbing generasi penerus negeri.
Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
