Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Kisah Omjay kali ini menulis tentang Kelas Bicara PGRI: Saat Guru Belajar Percaya Diri Bersama Pak Namin AB Solihin, Motivator Nomor 1 Indonesia. Sebuah artikel yang dituliskan Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.
https://www.youtube.com/live/suElxVamUiM
Tidak semua guru terlahir sebagai pembicara hebat. Namun setiap guru sejatinya adalah penyampai pesan, penanam nilai, dan penyalur inspirasi. Di ruang kelas, di forum rapat, bahkan di depan kamera gawai, guru dituntut mampu berbicara dengan jelas, meyakinkan, dan menyentuh hati.
Inilah kegelisahan yang dijawab oleh Kelas Bicara PGRI, sebuah ruang belajar yang menghadirkan Pak Namin AB Solihin, sosok yang dikenal luas sebagai motivator nomor 1 Indonesia. Juga salah satu Founder kelas bicara PGRI.
Kelas Bicara PGRI bukan sekadar pelatihan public speaking. Ia adalah gerakan kesadaran bahwa suara guru harus didengar, gagasan guru harus berani disuarakan, dan kepercayaan diri guru harus dibangun bersama. Ketika PGRI membuka ruang ini, sesungguhnya PGRI sedang menguatkan martabat guru di era komunikasi digital yang serba cepat dan terbuka.
Belajar Bicara, Belajar Memaknai Diri
Pak Namin AB Solihin hadir bukan hanya sebagai pelatih, tetapi sebagai penyala semangat. Dengan gaya khasnya yang lugas, membumi, dan penuh energi positif, beliau mengajak para guru menyadari satu hal penting: masalah terbesar saat berbicara bukan pada kata-kata, tetapi pada rasa takut di dalam diri.
Dalam sesi yang interaktif dan penuh gelak tawa, Pak Namin menegaskan bahwa setiap orang sebenarnya sudah bisa bicara sejak kecil. Namun seiring waktu, rasa takut dinilai, takut salah, dan takut tidak dianggap membuat suara kita perlahan menghilang. Di sinilah Kelas Bicara PGRI mengambil peran penting: mengembalikan keberanian guru untuk berbicara apa adanya, jujur, dan bernilai.
Guru Harus Naik Panggung Peradaban
Pak Namin berulang kali menyampaikan pesan kuat bahwa guru tidak boleh hanya menjadi penonton perubahan. Guru harus naik panggung peradaban. Guru harus berani berbicara di ruang publik, menyampaikan gagasan pendidikan, dan menjadi rujukan moral di tengah banjir informasi yang sering menyesatkan.
Di era media sosial, suara guru sering kalah oleh suara sensasi. Maka kemampuan bicara yang baik bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Kelas Bicara PGRI menjawab tantangan ini dengan pendekatan yang manusiawi: tidak menggurui, tidak menghakimi, tetapi menguatkan.
Dari Gugup Menjadi Tangguh
Salah satu kekuatan Pak Namin AB Solihin adalah kemampuannya mengubah rasa gugup menjadi energi positif. Ia mengajarkan bahwa gugup bukan musuh, melainkan tanda bahwa kita peduli. Guru tidak perlu menjadi sempurna untuk berbicara, cukup menjadi tulus dan bermakna.
Peserta Kelas Bicara PGRI diajak langsung praktik: memperkenalkan diri, menyampaikan ide singkat, hingga berbicara dengan ekspresi dan intonasi yang tepat. Tidak ada tawa meremehkan, yang ada hanya tepuk tangan penyemangat. Di sinilah terasa bahwa PGRI bukan hanya organisasi, tetapi rumah belajar bersama.
PGRI dan Gerakan Penguatan Guru
Kelas Bicara PGRI bersama Pak Namin AB Solihin menunjukkan wajah PGRI yang progresif dan relevan dengan zaman. PGRI tidak hanya bicara soal kesejahteraan dan regulasi, tetapi juga **penguatan kapasitas personal guru**. Guru yang mampu berbicara dengan baik akan lebih percaya diri mengajar, lebih berani menulis, dan lebih siap memimpin.
Program ini selaras dengan semangat guru pembelajar: belajar sepanjang hayat, belajar dari siapa saja, dan belajar untuk berdampak. Ketika guru berani bicara, maka pendidikan Indonesia akan lebih hidup, lebih jujur, dan lebih bermakna.
Topic: Public Speaking For Teacher
Time: This is a recurring meeting Meet anytime
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/86962664495?pwd=3tTRsimNZXMeZGEYllxQK1d9yH1YHv.1
Meeting ID: 869 6266 4495
Passcode: DIKLAT
Menyalakan Api, Bukan Sekadar Memberi Materi
Pak Namin AB Solihin tidak sekadar mengajarkan teknik membuka dan menutup pembicaraan. Ia menyalakan api di dalam dada para guru. Api keberanian, api kepercayaan diri, dan api untuk terus belajar. Inilah yang membuat Kelas Bicara PGRI terasa berbeda dan membekas.
Akhirnya, Kelas Bicara PGRI adalah pengingat bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga komunikator peradaban. Bersama Pak Namin AB Solihin, para guru belajar bahwa suara mereka berharga, cerita mereka bermakna, dan keberanian mereka adalah kunci perubahan.
Jika guru berani bicara, maka masa depan pendidikan Indonesia akan bersuara lebih lantang, lebih jujur, dan lebih beradab.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

https://www.youtube.com/live/suElxVamUiM