Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Administrasi

Sustainable lifestyle learner | Book sniffer | another me : irerosana.com | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Pesona Candi Gedong Songo, Peninggalan Era Mataram Kuno Abad ke 7 Masehi

28 Agustus 2024   17:09 Diperbarui: 31 Agustus 2024   09:25 1210 7 4


Jika ada kawan yang baru berkunjung ke Ungaran dan minta rekomendasi kawasan wisata, maka saya akan anjurkan ke Candi Gedong Songo. Sebuah bangunan candi bercorak hindu yang merupakan peninggalan kerajaan Mataram kuno pada masa dinasti sanjaya sekitar abad 7 Masehi. Letaknya ada di lereng Gunung Ungaran atau lebih tepatnya di desa Candi Kecamatan Bandungan.

Meski di lereng gunung namun lokasinya bisa diakses dengan berbagai kendaraan baik motor, mobil bahkan bus pariwisata. Tempat ini cocok untuk menenangkan diri, melihat sunrise, ground camping, menggali sejarah, berfoto ria pula ngadem (mencari udara sejuk). Bagi yang hobi hiking juga cocok karena harus melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dari candi satu ke candi yang lain.

Sebelumnya mungkin saya akan sedikit bercerita mengenai sejarah dari Candi Gedong Songo. Ada 2 narasi terkait penemu pertama candi ini. Pertama oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1804 namun ada juga yang menyebut bahwa penemu pertamanya adalah seorang peneliti sejarah dari Belanda yang bernama Loten pada tahun 1740.

Kala itu jumlah yang ditemukan baru 7 candi sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu. "Gedong" dalam bahasa jawa berarti bangunan sementara "pitu" berarti tujuh.

Setelahnya arkeolog Belanda yang bernama Van Stein Callenfels melakukan penelitian lebih lanjut dan menemukan 2 candi sisanya sehingga jumlahnya menjadi 9. Sesuai dengan jumlahnya, namanya pun diubah menjadi Candi Gedong Songo yang berarti bangunan candi yang berjumlah 9.

Sayangnya faktor usia menyebabkan beberapa candi rusak sehingga saat ini hanya tersisa 5 bangunan candi. Sementara itu mitos yang berkembang di tengah masyarakat adalah sisa dari keempat candi hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu. Ada juga yang bilang kalau beruntung maka pengunjung bisa melihat semua candi.

Memang banyak sekali mitos-mitos tentang Candi Gedong Songo. Ada juga mitos soal putus hubungan di mana jika sepasang kekasih datang ke Candi Gedong Songo maka hubungan mereka tidak akan langgeng. Tentu saja hal ini masih sebatas mitos. Meski begitu beberapa orang masih saja percaya dan enggan mengajak kekasihnya ke sana.

Hm, mungkinkah mitos-mitos seperti ini yang membuat peminat Candi Gedong Songo semakin menurun? Kalau benar iya, alangkah sayangnya! Hal ini cukup menarik untuk dibahas tapi nanti mungkin di artikel yang lain, untuk kali ini saya hanya ingin membahas mengenai Candi Gedong Songo sebagai area wisata sejarah.

Candi gedong III (Dokumentasi Pribadi/irerosana)
Candi gedong III (Dokumentasi Pribadi/irerosana)

Sebagai area wisata yang memiliki nilai sejarah, Candi Gedong Songo pun ditetapkan menjadi Kawasan Cagar Budaya Nasional melalui SK: 195/M/2015. Perlindungan ini ditindaklanjuti dengan ditetapkannya zonasi. Gunanya adalah adanya acuan dan kesepahaman dalam rangka perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan Kawasan candi.

Kawasan Candi Gedong Songo sendiri berhawa sejuk, suhunya kurang lebih hanya 19 derajat Celcius. Meski seperti AC dalam ruangan namun makin lama makin dingin juga rasanya. Karena berada di lerang gunung, di sekitar kawasan candi dipenuhi tanaman seperti pohon pinus, krisna, tanaman paku dan kawan-kawannya.

Kelima candi saling  berpencar, berada di lokasi serta ketinggian yang berbeda-beda. Candi 1 berada di 1208 mdpl, candi 2 berada di ketinggian 1274 mdpl, candi 3 berada di ketinggian 1297 mdpl, candi 4 di ketinggian 1294 mpdl dan candi ke 5 berada di ketinggian 1307 mpdl. 

Jarak candi 1 hingga ke candi 5 sendiri kurang lebih sekitar 1,5 km. Yah, memang tak setinggi ketika mendaki gunung tapi cukuplah untuk pemanasan bagi mereka yang ingin merasakan naik gunung tipis-tipis.

Candi gedong V (Dokumentasi Pribadi/irerosana)
Candi gedong V (Dokumentasi Pribadi/irerosana)

Jika merasa lelah sebaiknya berhenti dan tak perlu memaksakan diri sementara bagi yang punya isi kantong berlebih bisa menggunakan jasa sewa kuda hingga ke candi V.

Saya sendiri meski sudah sekian puluh tahun hidup di Ungaran dan beberapa kali berkunjung ke sana hanya sampai ke candi II dan III dan baru berhasil mencapai candi V di tahun 2024 ini. Entah mengapa masa muda saya dipenuhi dengan kemalasan.

Meski di gunung tapi pengunjung dijamin tak kelaparan. Banyak pedangang makanan dan minuman yang bisa kita temukan di sepanjang perjalanan. Mereka rata-rata menjual gorengan, mie instan, es teh manis, serta aneka minuman kemasan. 

Di tengah perjalanan antara candi III dan IV terdapat kolam rendam air panas yang bisa dicoba pengunjung hanya dengan Rp5000 rupiah saja. Ada juga jasa sewa penginapan di tengah kawasan candi.

Jika tertarik saya sarankan untuk bawa uang tunai karena area wisata ini belum familiar dengan transaksi elektronik dan semua dilakukan secara manual. Saya sendiri sempat mengalami kesulitan karena membawa uang tunai sekadarnya. Maklum sudah terbiasa cashless jadi suka lupa bawa uang tunia. Selebihnya, seluruh perjalanan menyenangkan dan pemandangan yang dihadirkan sungguh luar biasa, cocok bagi mereka yang jenuh dan ingin melarikan diri dari rutinitas sehari-hari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2