Melalui event Gebrag Ngadu Bedug diharapkan mampu mengikat kerjasama, menumbuhkan budaya gotong royong, serta semangat keguyuban masyarakat kampung mulai terlihat kembali.
Hal ini bisa nampak dari bagaimana cara masyarakat kampung membangun "Saung Ranggon" atau Saung Ngadu Bedug dengan segala ornamennya.
Event Gebrag Ngadu Bedug juga membangkitkan kreativitas masyarakat kampung dalam mendekorasi saungnya masing-masing. Misalnya dalam penyediaan tempat sampah, mereka menggunakan anyaman bambu yang ramah lingkungan dan sangat estetis karena ditempatkan sesuai dengan konsep "Saung Ranggon"nya.
Secara umum konstruksi "Saung Ranggon" yang dibangun berbahan dasar bambu, hateup (daun kiray), balok kayu, dan daun kelapa yang mayoritas mudah ditemukan di kampung-kampung.
Event ini juga menjadi ajang berkumpul dan silaturahmi masyarakat antar kampung.
Tak sedikit masyarakat yang berkunjung, mereka membawa alas atau tikar dan bahkan makanan yang dikemas di dalam "Rantang" atau tempat nasi ala masyarakat kampung disaat mengantarkan makanan ke ladang atau sawah.
Lomba Cipta Lagu Tilingtit pun mampu mengangkat kearifan lokal yang ada di kampung-kampung.
Mereka memberikan judul lagunya sesuai dengan apa yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari di kampungnya masing-masing
Nah, pemenang Gebrak Ngadu Beduk di Kabupaten Pandeglang dinamai dalam bahasa setempat yakni "Jawara" yang berarti pemenang atau juara.
Adapun hasil Gebrag Ngadu Bedug tahun 2024 adalah sebagai berikut:
1. Jawara Gebrag, Kampung Kadukupa