agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Waduk Jatigede, Masjid Al-Kamil, Menara Kujang Kembar

9 April 2024   16:11 Diperbarui: 17 April 2024   15:10 2477 8 2


Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Waduk Jatigede, adalah sebuah bendungan di tengah keindahan alam Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Begitu memasuki kawasan waduk, kita disambut oleh panorama air biru yang tenang membentang luas, diapit oleh pegunungan hijau nan indah.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Dibangun untuk mengendalikan banjir, menyediakan pasokan air untuk irigasi, dan menghasilkan listrik tenaga air, waduk ini adalah contoh nyata pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Selain keindahan alam dan manfaatnya, Waduk Jatigede menawarkan berbagai aktivitas rekreasi dan wisata.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri
Waduk Jatigede juga tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal ekonomi maupun pembangunan infrastruktur. Ini dibuktikan dengan pembangunan Mesjid Al-Kamil, Menara Kujang Kembar, dan Jembatan. Sebagai simbol kebudayaan Sunda dan pengorbanan masyarakat Sumedang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4