agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Perbandingan Voice Over AI Versus Suara Sendiri

18 Juli 2024   22:36 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:40 595 7 2

Musik "Arcadia - Wonders" dari Kevin MacLeod mungkin berkontribusi pada popularitas video-video ini. Musik yang tepat dapat meningkatkan pengalaman penonton dan membuat mereka lebih lama menonton video.

Algoritma YouTube

Algoritma YouTube mungkin lebih menyukai kombinasi musik dan konten visual dalam video ini, yang menyebabkan mereka lebih sering muncul di rekomendasi penonton. Selain itu, engagement awal yang tinggi (like, comment, share) dapat membantu video-video ini naik peringkat di hasil pencarian dan rekomendasi.

Voice Over

tangkapan layar akun YouTube (dokpri)
tangkapan layar akun YouTube (dokpri)

Salah satu perbedaan utama adalah voice over. Video dengan voice over AI berbahasa Inggris memiliki jumlah views yang lebih tinggi dibandingkan video dengan suara saya sendiri dalam bahasa Indonesia. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Audiens Internasional: Voice over berbahasa Inggris mungkin menarik audiens internasional yang lebih besar.
  • Kualitas Suara: Voice over AI mungkin terdengar lebih profesional atau jelas dibandingkan suara saya sendiri.
  • Preferensi Penonton: Penonton mungkin lebih tertarik pada video dengan voice over berbahasa Inggris karena mereka lebih memahami bahasa tersebut.

Eksperimen dan Hasil

Setelah menemukan perbedaan ini, saya berencana untuk bereksperimen lebih lanjut dengan menggunakan voice over yang berbeda dalam video lainnya. Saya ingin melihat apakah pola ini konsisten dan apakah saya bisa meningkatkan views pada video lain dengan menggunakan voice over AI atau berbahasa Inggris.

Kesimpulan

Temuan saya menunjukkan bahwa voice over bisa memiliki dampak performa video di YouTube. Menggunakan voice over AI berbahasa Inggris dapat menarik audiens yang lebih luas dan meningkatkan views, sementara suara sendiri dalam bahasa Indonesia mungkin lebih cocok untuk audiens lokal. 

Bereksperimen dengan berbagai elemen seperti voice over, musik, dan thumbnail dapat membantu kita memahami apa yang paling efektif untuk meningkatkan performa video kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3