agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Antusiasme Siswa dalam Panen Karya P5: Membangun Masa Depan Energi Bersih

21 Oktober 2024   23:39 Diperbarui: 22 Oktober 2024   00:27 2809 14 5


Pendahuluan: Energi Terbarukan dan Pendidikan untuk Masa Depan

Pada acara Panen Karya P5 di sekolah diantaranya siswa memamerkan miniatur mobil listrik, replika kincir angin, dan panel surya yang mereka buat sendiri. Meski baru mengenal konsep energi terbarukan, antusiasme mereka terlihat jelas dalam setiap proses pengerjaan hingga hasil akhir. 

Kegiatan ini bentuk nyata penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang mendorong siswa belajar sambil berkontribusi terhadap solusi masa depan.

Projek ini memberi pemahaman bahwa energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya adalah bagian penting dari transisi menuju dunia yang lebih bersih. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah tanpa menghasilkan emisi, siswa belajar bahwa energi terbarukan dapat menjadi solusi untuk tantangan lingkungan saat ini.

Kisah di Balik Proyek: Dari Tantangan hingga Kebanggaan

Proses pengerjaan replika memerlukan kreativitas dan kerja sama. Siswa terlibat dalam setiap tahapan, mulai dari merancang desain, memilih material, hingga merakit bagian-bagian kincir dan panel surya. Meski ada tantangan, mereka berhasil mengatasi dengan bimbingan guru dan rasa ingin tahu yang tinggi.

"Awalnya saya kira ini cuma tugas yang ribet, tapi ternyata seru juga. Pas kincir anginnya muter, saya langsung bangga," ujar salah satu siswa dengan senyum puas.

Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Dokumen Pribadi

"Kami jadi tahu gimana caranya bikin panel surya sederhana, ternyata bisa buat nyalain lampu LED," tambah siswa lainnya.

Melalui proyek ini, siswa belajar konsep fisika dan teknologi, serta bagaimana energi bersih dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3