agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

06:29 WIB: Detik-Detik Hari Pertama Masuk Sekolah dan Ujian Waktu di Jalanan Kota

21 Juli 2025   09:55 Diperbarui: 21 Juli 2025   14:33 453 14 4

Refleksi dan Catatan

Dari pengalaman ini, saya menarik pelajaran penting: berangkat lebih siang meski hanya sekitar 10 menit, risikonya jauh lebih besar dalam konteks waktu dan tekanan mental. Waktu tempuh yang melonjak, ditambah lalu lintas yang padat, bisa membuat pagi yang seharusnya tenang menjadi terburu-buru.

Video singkat ini saya buat sebagai dokumentasi perjalanan pagi saya hari ini. Mungkin tidak istimewa bagi sebagian orang. Tapi bagi saya, ini pengingat kecil tentang ritme kota, disiplin pribadi, dan pentingnya menghargai waktu.

Hari pertama sekolah tidak hanya penting bagi siswa. Tapi juga bagi kita, para pengabdi pendidikan yang ingin menyambut mereka dengan sepenuh hati, meski harus melawan macet, kantuk, dan waktu yang sempit.

Penutup

Di tengah kebijakan baru yang diterapkan, kita semua sedang belajar. Baik sebagai guru, siswa, orang tua, maupun warga kota. Belajar menyusun ulang rutinitas, menyesuaikan diri, dan tetap memaksimalkan ibadah, belajar dan bekerja.

Semoga dokumentasi ini bermanfaat, dan siapa tahu bisa jadi cermin bagi kita semua untuk lebih bijak mengatur waktu dan menghargai pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2