Pada Bulan Oktober tahun 2019 lalu saya berkunjung ke Tebing Breksi, Yogyakarta. Ternyata di tempat pada saat itu sedang berlangsung International Folklore Festival 2019 yang berasal dari 20 negara.
Acara yang digagas oleh Pemerintah DIY dan Dinas Pariwisata DIY ini manampilkan sejumlah permainan rakyat yang dimainkan oleh para wna. Permaianan seperti enggrang, sendal kayu berbaris, tembak-tembakan karet hingga gasing bambu.
Di samping permainan tradisional juga ada pertunjukan seni ada tari Angguk, Jathilan, Reog Wayang, Badui Sleman, Musik dan Gamelan serta ada juga Flasmob tarian.
Ada satu pertunjukkan tari yang menarik yaitu Tari badui. Diiringi musik yang rancak, belasan penari mempertontonkan gerakan-gerakan tari yang unik, lincah dan terkesan agak lucu. Tarian yang didominasi gerakan-gerakan diserta membungkukkan badan itu membuat penonton terhibur.
Tari Badui merupakan tari rakyat yang berasal dari Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Tari Badui menggambarkan prajurit yang sedang melakukan peperangan atau menggambarkan prajurit yang melakukan latihan perang. Seni tari Badui ini masih eksis di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dari berbagai sumber yang ada diketahui Seni Tari Badui ini konon kabarnya dibawa oleh orang Indonesia yang telah lama tinggal di Arab Saudi. Selama tinggal di Arab, orang tersebut banyak melihat kesenian badui dan kesenian Suhanul Muslim yaitu kesenian Bangsa Arab .Setelah orang tersebut kembali ke Indonesia, kesenian Badui tersebut kemudian dikembangkan di desanya. Tema dan bentuk kesenian masih sama dengan kesenian di Negara Arab tadi, namun ada bagian-bagian yang telah dimodifikasi serta diselaraskan dengan kebudayaan masyarakat Sleman terutama syair lagu pengiringnya.
Tari badui ini selain sebagai salah satu sarana penyebaran agama islam pada zaman dahulu, saat ini juga berperan sebagai sarana hiburan masyarakat. Kesenian tari Badui ini diiringi oleh syair-syair lagu yang berasal dari Kitab Kotijah Badui, namun adakalanya syair tersebut disusun sendiri oleh kelompok kesenian badui Yogyakarta.
Kostum yang digunakan oleh penari Badui terdiri dari: peci turki berwarna merah (panigoro) atau kuluk temanten berwarna merah dan ada kucirnya; baju atau kemeja lengan panjang; rompi; celana Panji; Kain (rampekan) stagen dan ikat pinggang; kaos kaki; dan sepatu putih; para penari Badui juga membawa aksesoris berupa godo/gombel.
Tari Badui adalah salah satu dari warisan budaya Takbenda Indonesia dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang telah mendapatkan penetapan sejak tahun 2017 dan masuk dalam domain Seni Pertunjukan.
Nah sobat Kompasiana mungkin ada yang belum pernah melihat tarian tersebut. Silakan menikmati dan mengapresiasi tarian pada video di atas. Menurut Anda lincah,unik atau lucu ?. Oh ya coba dengarkan syair pengiringnya , mungkin ada yang paham. Maaf, pada saat pengambilan video kamera masih dalam mode slowmotion jadinya seperti di atas hasilnya.
Sumber video : Agus Suwarno Channel