Miniatur tersebut menggambarkan lalu lintas perkotaan lengkap dengan rambu-rambu, lampu lalu lintas, gedung, dan rumah-rumah kecil. Setiap elemen disusun menyerupai sistem transportasi modern yang tertata dan saling terhubung.
Lalu, bagaimana mekanisme miniatur ini bisa bekerja dan diterapkan di lapangan?
Semuanya berawal dari pemasangan kamera CCTV di sejumlah titik jalan. Kamera ini merekam kondisi lalu lintas secara real-time, menampilkan arus kendaraan yang melintas setiap detik.
Tak hanya merekam, kamera tersebut juga dibekali sensor canggih yang mampu membaca plat nomor kendaraan secara otomatis. Setiap data hasil tangkapan kamera dikirim ke server big data di pusat kontrol.
Di pusat data inilah ribuan rekaman dari berbagai kamera di seluruh kota dikumpulkan dan dianalisis secara otomatis. Analisis proses dilakukan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bekerja menilai setiap gerakan kendaraan di jalan. AI dirancang untuk mendeteksi berbagai pelanggaran lalu lintas, seperti menerobos lampu merah, tidak memakai helm, tidak mengenakan sabuk pengaman, hingga pelanggaran marka jalan.
Sistem ini tidak berhenti pada penemuan pelanggaran. AI juga mencatat plat nomor kendaraan, waktu kejadian, dan lokasi pelanggaran dengan sangat detail. Semua hasil analisis kemudian disimpan di sistem cloud yang terhubung dengan peta digital kota. Dengan begitu, setiap pelanggaran bisa dilacak berdasarkan titik lokasi secara cepat, akurat, dan mudah diakses oleh pihak yang berwenang.
Melalui sistem ini, diharapkan tercipta suasana berkendara yang lebih tertib dan aman, karena pengawasan tidak lagi bergantung pada kehadiran petugas di lapangan. Pengendara akan lebih sadar untuk menaati aturan, bukan lantaran takut kepada petugas, tetapi lantaran sistem digital bekerja secara konsisten dan adil.
Dalam tugas mata kuliah Teknologi dan Transformasi Digital di Fakultas Teknik Informatika Untirta, konsep Smart Transportation ini divisualisasikan melalui miniatur kota cerdas.
Melalui karya ini, kami mahasiswa ingin menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat menjadi solusi nyata bagi masalah kedisiplinan di jalan raya. Teknologi seperti AI, cloud computing, dan big data bukan hanya konsep di atas kertas, tetapi dapat diterapkan langsung untuk mendukung keselamatan berlalu lintas.
Miniatur ini juga menjadi simbol masa depan transportasi yang efisien, aman, dan berkelanjutan . Dengan penerapan sistem cerdas seperti Smart Transportation, diharapkan pelanggaran lalu lintas dapat berkurang, kesadaran masyarakat meningkat, dan kota menjadi tempat yang lebih nyaman untuk beraktivitas.
Melalui "Miniatur Smart Transportation" yang telah kami dokumentasikan dalam bentuk video ini, Kami, dari kelompok 3 ingin menegaskan pesan sederhana: "Taat aturan bukan lantaran takut kepada petugas, tetapi karena peduli pada keselamatan bersama." Teknologi hanyalah alat bantu, namun kesadaran manusialah yang menjadi kunci utama terciptanya kedamaian di jalan raya. (Akbar)*