Anis Contess
Anis Contess Guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Menyaksikan "Dung Supit" Slambrit Bersiap Menjadi Destinasi Baru Pasuruan

20 September 2020   10:05 Diperbarui: 20 September 2020   10:08 1090 28 6

doc.pri
doc.pri
 Letaknya nun tersembunyi dari keramaian. Tidak ada kendaraan publik ata pribadi yang akan berlalu lalang. Di tempat ini, yang orang menyebutnya Dung Supit.

Sebuah lokasi dengan banyak sumber mata air diantara rerimbunan pohon bambu. Dam, pintu air peninggalan Belanda berdiri kokoh di sana. Membagi air dari kedung ke seluruh daerah di dusun Sinir. Tempat di mana Dung Supit berada.

Meski begitu lokasi ini banyak didatangi orang ketika sore hari. Terutama mereka yang ingin merasakan kesegaran air dengan berenang. Kebanyakan bukan dari warga setempat malah. Ini saya ketahui setelah bertanya asal mereka.

Lelaki Dilan da Rindu/dokpri
Lelaki Dilan da Rindu/dokpri
"Saya dari Pasuruan kota mbak, sering ke sini karena airnya segar." Tutur lelaki yang minta dipanggil Dylan itu kepada saya. Dilanda Rindu begitu jawabnya ketika saya tanya nama panjang. Ah, ada ada saja anak jaman sekarang mah.

Jauh dari keramaian/dokpri
Jauh dari keramaian/dokpri
Dung Supit merupakan aset desa Slambrit Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Yang bila disentuh sedikit saja maka akan bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian warga.

Inilah yang kemudian menjadi wacana pemerintah desa juga warga melalui karang tarunanya. Yakni menjadikan Dung Supit menjadi sebuah destinasi wisata. 

Untuk tujuan warga sendiri bila ingin rekreasi yang murah meriah, juga untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga desa. Ini bisa didapatkan melalui retribusi parkir pun potensi perdagangan warga di lokasi bila itu bisa diwujudkan.

Dalam kapasitas sebagai penulis profil desa saya menyaksikan itu semua. Bahu membahu warga dan karang taruna mewujudkan impian menjadikan Dung Supit layak menjadi destinasi wisata. Tak kenal lelah, mereka melakukannya penuh semangat.

Ini mengingatkan saya pada salah satu doktrin sang proklamator, Ir.Soekarno, "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia".

Saya lihat betul ini terjadi di hadapan saya. Mereka, para pemuda itu mempunyai hal-hal yang pernah Soekarno katakan. Semangat, kreatifitas, ide, pantang menyerah juga aksi nyata yang tak tergerus oleh lelah atau malas.

Tiada yang lebih berharga dari modal dasar itu. Orang tua mengarahkan, mengawasi dengan sesekali turun tangan bila ada yang kurang benar. Tenaga kita, para orang tua kalah jauh dengan pemuda - pemuda itu. 

Hanya bekal pengalaman saja yang bisa menjadi pendamping pemuda. Maka bila tumpuan mengguncang dunia, mengadakan gerakan yang berefek besar akan dilaksanakan, pada pemudalah harapan itu bisa digantungkan.

Benar saja, usai perbincangan kecil antara pemerintah desa yang dalam hal ini dilakukan Kepala Desa Hasanudin dan Sekdes Fuad dengan tokoh pemuda Fathur dan Hidayat terbersit keinginan melakukan sesuatu. 

 Langsung dengan agenda melakukan kegiatan, dengan satu tujuan,  menjadikan Dung Supit sebagai kawasan destinasi baru di Kabupaten Pasuruan.


Woro-woro dilakukan pemuda desa, lewat karang taruna yang baru saja dibentuk. Mereka melakukan dengan riang gembira, tak ada lelah tersirat di sana.

"Pemuda di sini mbak, asal dipercaya maka kami siap melakukan apa saja. Terutama untuk kegiatan yang sifatnya memberi manfaat pada warga desa." Tutur Fathur sang ketua Karang Taruna desa Slambrit.

Dalam hitungan hari pemuda mulai bergerak.

Pertama, rapat koordinasi dengan pemuda-pemuda di dusun. Mereka diajak serta urun rembug merencanakan kegiatan tentang apa-apa yang harus dilakukan demi terwujudnya tujuan.

Kedua, membuat surat undangan kepada seluruh elemen mayarakat yang potensial mendukung kegiatan. Bahkan mengajukan permohonan bantuan ke Koramil kecamatan setempat, untuk ikut berpartisipasi mewujudkan tujuan.

Ketiga, melaksanakan kerja bakti sesuai waktu yang ditentukan. Rabu, 9 September 2020 menjadi tonggak pertama kegiatan dilakukan. Kerja bakti melibatkan banyak orang.

Koramil Kraton terlibat juga. Menurunkan 9 personil, kehadiran mereka betul-betul menjadi amunisi semangat, inspirasi juga motivasi  bagi warga untuk giat bekerja. Menyelesaikan hingga terlihat hasil nyata.

Keempat, terus melakukan kerja bakti dengan sistem piket. Area lokasi banyak yang perlu dibersihkan dan dirapikan. Tidak bisa sehari selesai, untuk itu karang taruna sepakat menjadwal, siapa saja dan apa yang harus dilaksanakan setiap hari di lokasi.

Kelima, Melaksanakan gladi bersih sebelum soft launching. Ini dilakukan pada Sabtu, 11 September kemarin. Menyiapkan sound sistem dan uji coba untuk peserta senam, yang rencananya akan diisi oleh Komunitas Senam Syantik Pasuruan, menata lahan parkir juga pedagang yang sedianya akan ikut pula melakukan penjualan di lokasi.

Keenam, Soft launching destinasi, Minggu 12 September 2020. Melaksanakan acara sesuai Rundown. Pembukaan, Sambutan Kades sekaligus doa untuk membuka area dan dilanjutkan senam bersama sebagai gong acara.

Terlihat antusiasme di sana, warga, karang taruna, penjual, pengunjung dari luar desa menampakkan rona suka.

"Saya senang dengan adanya wisata baru  Dung Supit ini mbak, bisa menjadi alternatif lokasi berjualan, semoga makin ramai," kata Bu Ani salah satu pedagang yang ikut menggelar lapak di Dung Supit.

Usai soft launching evaluasi dilakukan, terkini mereka melakukan pewarnaan terhadap dinding Dam disamping memperbaiki dan merapikan akses jalan masuk.

Mewarnai dam/dokpri
Mewarnai dam/dokpri
Foto-foto kegiatan dikirimkan ke saya. Menjadikan kaki ini ingin segera melangkah. Menuju Dung Supit, tidak lagi hanya ingin mandi atau bermain air, tetapi juga mau memanjakan mata, menatap warna warni yang saya yakin kalau dipakai selfie bakal bagus sekali.

Minggu pagi, 20 September lokasi Dung Supit terlihat siap menjamu pengunjung dengan sajian baru. Dam warna, aha saya suka. Ke sana aah.

Anis Hidayatie untuk Kompasiana, Minggu 20 September 2020