Mumpung hari ini, Senin 1 April 2024 yang merupakan hari ulang tahun ke 105 Kota Malang dan cuaca cukup cerah dan tidak hujan, saya jalan-jalan ke Pasar Takjil Sawojajar, Malang.
Cukup dengan jalan kaki saja karena jarak dari rumah hanya satu blok atau sekitar 750 m saja.
Keberadaan pasar takjil ini baru sekitar sejak 7 tahun silam. Sebelumnya hanya beberapa pedagang saja yang berjualan di sepanjang pinggir Jalan Terusan Danau Ranau, Perumnas Sawojajar. Setelah tiga tahun berjalan jumlah pedagang dan pembeli semakin meningkat dan menyebabkan kemacetan di pintu gerbang barat perumahan, maka oleh pemerintahan desa Sawojajar ditata dengan melibatkan karangtaruna serta memasukkan pihak sponsor yang menyediakan tenda-tenda yang bisa disewa dengan harga terjangkau.
Dokumen pribadi
Kini, pasar takjil ini berada di sisi barat kompleks pertokoan Sawojajar di Blok Danau Toba.
Sedang, pinggiran Jl. Terusan Danau Ranau digunakan untuk parkir sepeda motor. Untuk parkir mobil di pinggir Jalan Danau Maninjau Raya bagian timur dan wilayah pertokoan Danau Toba.
Seperti halnya pasar takjil lainnya, bukan hanya makanan tradisional Nusantara saja yang tersedia. Banyak juga makanan dari daging olahan dari Korea, Jepang, Turki, dan China. Termasuk makanan olahan masa kini seperti cilok, cireng, dan kebab.
Ada juga semacam showroom untuk sepeda motor, sepeda listrik, dan pengembang perumahan.
Hanya saja pedagang pakaian yang tidak tampak untuk tahun ini.
Dan yang paling menarik bagi anak-anak tentu adanya permainan pasar malam seperti bianglala, dremulen dari Bahasa Belanda drummollen atau Bahasa Inggris-nya marry go around, dan aneka permainan ketangkasan.
Ada juga lapak ketrampilan melukis celengan berupa karakter Doraemon, Hello Kitty, dan sejenisnya.
