Duduk diam selama 7-8 jam sekalipun ruangan segar dengan kursi empuk serta jendela yang lebar sehingga bisa melihat pemandangan di luar sungguh suatu membosankan.
Demikian juga saat perjalanan jauh dengan kereta api.
Untuk saya memilih tempat duduk terakhir sendirian di gerbong terakhir.
Alasannya bisa memoto pemandangan dari belakang gerbong tanpa mengganggu penumpang yang lain.
Kalau duduk di gerbong pertama hingga ketujuh untuk moto dari belakang harus melewati beberapa gerbong. Selain mengganggu penumpang yang lain kadang juga agak dicurigai oleh satpam kereta api.
Setidaknya 4-5 kali diikuti mereka walau pun sebelum kereta berangkat sudah memberitahu kondektur.
Mungkin mereka kuatir saya melakukan hal yang tak diinginkan. Misalnya terjun saat kereta api melaju.
Duduk di gerbong terakhir selama ini merasakan tak ada bedanya dengan gerbong yang lain. Kecuali dekat gerbong diesel agak terganggu oleh suara berisik diesel saat kereta api berhenti. Sehingga saat membaca buku terasa begitu terganggu.
Hanya satu kali mengalami suatu yang berbeda saat naik kereta api Malabar dari Yogyakarta ke Malang.