
Tak ada lagi kesan horor atau menakutkan, ketika saya berkunjung ke Fort Willem 1, atau yang lebih dikenal sebagai Benteng Pendem Ambarawa. Sekarang terlihat sangat megah dan indah.
Benteng Pendem Ambarawa sempat mengalami kerusakan yang cukup parah oleh karena keterbatasan anggaran untuk perawatan. Tak mengherankan, ketika itu di masyarakat banyak beredar cerita mistis seputar 'dunia lain' yang dikaitkan dengan benteng peninggalan kolonial Belanda ini.
Fort Willem 1 Ambarawa di bangun dengan arsitektur Eropa pada tahun 1834 oleh VOC sebagai pusat pertahanan, gudang amunisi dan barak pasukan.
Proses revitalisasi Benteng Pendem Ambarawa oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dengan anggaran sebesar Rp. 143 Miliar, berjalan dengan baik.
Pangdam 1V/Diponegoro yang diwakili oleh Kasdam 1V/Diponegoro Brigjen M. Andhy Kusuma, pada hari senin (17/11/2025), meresmikan Fort Willem 1 Ambarawa sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
"Bukan hanya sebagai obyek wisata edukasi sejarah dan cagar budaya, Benteng Pendem juga akan menjadi pusat kuliner dan oleh-oleh termegah dan terlengkap di Jawa Tengah,"kata Parmin Sastro Wijono, selaku President Director The Lawu Group, pengelola Benteng Pendem Ambarawa.
Jam operasional Fort Willem 1 Ambarawa, buka mulai pukul 08:00 sampai dengan 21:00 WIB setiap harinya. Tiket masuk pada hari kerja Rp. 10.000, sedangkan akhir pekan Rp. 15.000.
Akses menuju ke salah satu benteng terbesar di pulau Jawa ini, yaitu melalui Jalan Lingkar Ambarawa. Tempat parkirnya sangat luas untuk kenyamanan pengunjung.
Semoga dengan dibukanya Fort Willem 1 (Benteng Pendem) Ambarawa untuk umum, bisa berdampak positif bagi peningkatan pendapatan daerah dan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.