Di sisi lain, mahasiswa sebagai komunitas akademik merasa perlu menjaga agar kampus tetap menjadi ruang aman. "Kampus jangan sampai berubah jadi arena bentrokan, apalagi dengan kekerasan," ujar salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya
Masyarakat berharap aparat lebih mengedepankan langkah persuasif dalam menghadapi massa, terutama bila kejadian berlangsung di sekitar area pendidikan. Begitu juga pihak kampus dan mahasiswa, diharapkan bisa menahan diri agar tidak mudah terprovokasi.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa dialog dan komunikasi terbuka lebih dibutuhkan dibandingkan bentrokan di lapangan. Kampus semestinya menjadi pusat pembelajaran dan diskusi kritis, bukan wilayah yang dipenuhi asap gas air mata.