Dunia masih belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang masih memberlakukan berkerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi karyawannya. Hal ini menimbulkan perubahan gaya hidup, salah satunya adalah meningkatnya kebiasaan memesan makanan secara online menggunakan aplikasi.
Di satu sisi, kebiasaan memesan makanan secara online ini memudahkan masyarakat yang sibuk karena WFH. Namun, di sisi lain, ada dampak negatif yang ditimbulkan, yaitu meningkatnya sampah rumah tangga dari plastik pembungkus makanan. Tentu hal ini jika didiamkan begitu saja akan menyebabkan permasalahan lingkungan di sekitar kita.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah dari pembungkus makanan ini? Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah dengan beralih ke produk pembungkus makanan yang lebih ramah lingkungan (eco-friendly) dan dapat dipakai berulang kali (reusable). Untuk itu, muncul produk eco-wrapping yang bisa menjadi alternatif pengganti plastik.
Saya berkesempatan bertemu dengan Rahmanda, seorang perintis usaha eco-wrapping. Ia bercerita banyak tentang produk ramah lingkungan yang dibuatnya dari bahan katun dan lilin alami yang berasal dari lebah (beeswax). Banyak insight menarik dan juga inspirasi dari perbincangan saya dengan Rahmanda. Silahkan menyaksikan video selengkapnya.

Semoga video ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mulai melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan bumi. Salah satunya dengan beralih menggunakan produk ramah lingkungan. Ingat selalu bahwa menjaga kelestarian bumi adalah tanggung jawab kita semua.