Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com, aliemhalvaima@yahoo.com
Terakhir, kepala sekolahlah yang kemudian mengirim PR anak tadi sebagai laporan ke Dinas Pendidikan di daerah masing-masing. Sebagai bukti bahwa sekolah yang bersangkutan sudah menerapkan sistem belajar daru rumah.
Di artikel ini saya sudah sertakan video reportase yang memperlihatkan bagaimana penerapan belajar anak dari rumah selama Covid-19. Semoga bermanfaat...
MENULIS IJAZAH TK
Menulis ijazah itu (juga sertifikat, piagam dll dsb), sudah bertahun-tahun saya lakukan. Hampir setiap tahun ajaran baru dan jelang lulus sekolah. Terutama bagi murid TK binaan kami. Ya, menulis ijazah itu rasanya gampang-gampang susah.
Apalagi kalau blanko ijazah terbatas, dan dibatasi jatahnya dari Diknas sesuai jumlah murid. Nah, kalau salah tulis dikit aja, gak ada blanko kosong lagi gantinya. Bisa nangis Bombay kita
Kesalahan lain yang biasa terjadi, nama anak sering tidak sesuai dengan yang tertera di akte kelahiran, atau keterangan lahir anak dari rumah sakit atau bidan. Ortu protes, padahal yang nulis ijazah nyontek nama di akte.
Akhirnya, sebagai penulis ijazah, saya kudu hati-hati. Jangan sampai ada kesalahan sekecil "virus Corona" sekalipun. Ya, biarlah menumpuk kesalahan kita kepada mantan di dunia ini, tapi jangan salah dalam menulis ijazah.
Mantan boleh berganti, tapi blanko ijazah tak bisa diganti, eeaahh.....
(Nur Terbit - Bekasi 220620)