Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Guru

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Video

Guyonan, Bisa Dianggap Pelecehan Seksual

18 Februari 2025   17:14 Diperbarui: 18 Februari 2025   17:25 80 1 1


https://youtu.be/U12J1981ZKM?feature=shared

Guyonan Bisa,  Dianggap Pelecehan Seksual 

Ketua Partai Buruh Bengkulu sedang laporan daerah dalam rakernas. Dokumen pribadi 
Ketua Partai Buruh Bengkulu sedang laporan daerah dalam rakernas. Dokumen pribadi 

"Ade nanti malam tidurnya dengan siapa? Abang juga mau menemani" demikian pertanyaan temen laki laki yang disampaikan kepada temen temen wanitanya sesama peserta acara rakernas partai buruh di Jakarta.

Seperti biasa nya bahwa baik peserta  maupun panitia Rakernas Partai Buruh menginap di hotel. Rakernas ll Partai Buruh yang digelar di hotel the Tavia, Cempaka putih berlangsung dari tanggal 11-13 February 2025.

Sudah mahfum bahwa antara peserta dengan peserta maupun dengan panitia sering terjadi jok jok atau guyonan diantara sesama nya. Salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh laki laki kepada temen perempuan yang menanyakan "tidur dengan siapa?" mendapat reaksi yang berbeda, baik oleh temen wanita yang bersangkutan maupun oleh temen temen peserta dan panitia lainnya.

Guyonan pertanyaan itu disampaikan oleh salah seorang kepada temen temen wanita entah maksudnya iseng ,guyonan atau serius. Harap maklum bahwa apapun alasan dan motif pertanyaan temen laki laki tersebut sudah bisa dianggap sebagai pelecehan seksual terhadap perempuan secara verbal.

Perlu diketahui secara umum ada 3 jenis bentuk Pelecehan Seksual terhadap Perempuan. Pertama, Pelecehan Seksual Verbal, Kedua Pelecehan Seksual non Verbal dan Ketiga Pelecehan Seksual Fisik.

Pertama, Pelecehan Seksual Verbal adalah pelecehan seksual dengan melalui kata kata, ucapan atau ungkapan yang ditujukan kepada orang lain namun dikaitkan dengan seksual. Contoh pelecehan seksual verbal diantaranya mengomentari bentuk fisik pada bagian seksualitas, bersiul siul yang berorentasi ajakan atau sinyal ke arah seksual atau bercandaan atau menggoda lawan jenis yang mengarah kepada kegiatan seksual.

Ungkapan , pertanyaan atau candaan yang menanyakan tentang tidur dengan siapa, seperti yang disampaikan oleh temen laki laki terhadap temen wanita merupakan jenis pelecehan seksual secara verbal.

Kedua Pelecehan Seksual non verbal. Pelecehan Seksual non verbal lebih banyak dan lebih bahaya lagi, pelecehan ini kebalikan dari pelecehan seksual verbal. Contoh pelecehan seksual non verbal diantaranya memperlihatkan alat kelamin kepada lawan jenis, menggesek gesekan alat kelamin dengan sengaja dan menatap bagian seksual lawan jenis.

Ketiga, pelecehan seksual secara visik, pelecehan seksual ini sudah terjadi kontak fisik secara langsung, contoh pelecehan seksual secara fisik diantaranya memeluk,mencium atau menepuk yang berorientasi seksual, pemaksaan atau perkosaan melakukan seksual dan meraba tubuh bagian sensitif kepada lawan jenis.

Ketiga jenis kategori pelecehan seksual tersebut seringkali terjadi di kalangan masyarakat baik yang disengaja, maupun tidak disengaja. Baik masyarakat kalangan atas maupun kalangan bawah. Baik di organisasi masa maupun organisasi politik, termasuk di organisasi politik seperti Partai Buruh.

Partai Buruh sesuai platform partai nya yang menjujung tinggi isu isu perempuan disamping isu Lingkungan, HAM dan isu kesejahteraan. Sangat serius bila terjadi pelecehan seksual baik Verbal, non Verbal apalagi pelecehan seksual secara fisik.

Isu isu perempuan selalu diusung oleh Partai Buruh sebagai program kerja utama nya, Tenaga Kerja Wanita ( TKW), Pekerja Rumah Tangga (PRT) serta kesetaraan gender merupakan perjuangan utama Partai Buruh,

Presiden Partai Buruh Said Iqbal sering mengingatkan bahwa siapapun baik pengurus pusat maupun daerah Partai Buruh bila melakukan pelanggaran terutama masalah seksual akan diberikan sanksi berat hingga pemecatan.