Gaya ngomong atau editing yang konsisten
Filter warna yang lo pake terus-terusan
Ciri khas kecil itu bisa bikin orang langsung ngeh kalo itu konten lo, dan bikin mereka balik lagi nonton.
4. Jangan Paksain Jadi 'Perfect', Netizen Lebih Suka yang Real
Banyak yang salah kaprah: mikir konten itu harus mulus, rapi, aesthetic parah. Padahal kenyataannya?
Konten yang "real", jujur, dan relate malah lebih cepet connect sama audiens.
Contoh:
Lo curhat tentang struggle tugas akhir, dengan ekspresi capek --- itu bisa banget FYP.
Lo gagal bikin kopi Dalgona, tapi ngeditnya lucu --- lebih menarik daripada tutorial yang sempurna.
So, jangan takut tampil apa adanya. Audiens zaman sekarang lebih suka konten yang "manusiawi" daripada yang keliatan palsu.
5. Perhatiin Algoritma, Tapi Jangan Jadi Budak Statistik
FYP itu emang urusan algoritma. Tapi bukan berarti lo harus jadi robot yang ngejar views doang.