Meluncur dari Dago atas, selepas lampu merah-kuning-hijau di persimpangan Dago-Sulanjana-Diponegoro, di Kota Kembang Bandung, kita bakal bersua dengan mulut Jalan Tirtayasa, di sisi kiri.
Tak jauh dari mulut Jalan Sultan Tirtayasa ini, ada sebuah bangunan dua lantai, menghadap ke arah barat. Bangunan ini kini menjadi kantor sebuah bank.
Berpaling ke tahun-tahun belakang, bangunan kantor bank itu dulunya adalah bangunan Toko Aquarius. Ini toko yang khusus menjual musik rekaman dalam bentuk kaset dan compact disc (CD).
Generasi zaman baheula, yang masih mengalami bagaimana mendengar musik lewat pita kaset, pastilah tidak asing dengan Toko Aquarius.
Aquarius boleh dibilang menjadi tempat "pelepas dahaga" para pecinta musik dan kolektor musik. Musik rekaman terbaru maupun lawas, domestik maupun mancanegara, dari berbagai genre, dapat kita jumpai dan beli di Aquarius.
Namun, seiring makin menguatnya digitalisasi dan transformasi digital, penjualan musik rekaman dalam wujud kaset dan CD semakin melorot. Dengan pendapatan yang kian seret, Aquarius pun akhirnya tak bisa lagi mempertahankan roda bisnisnya.
Akhir tahun 2009, Toko Aquarius yang berada di Dago, Bandung, tutup. Begitu juga Toko Aquarius yang ada di kota lain.
Bagi para pecinta dan kolektor musik, Aquarius mungkin saja menjadi kenangan tersendiri dan terakhir ihwal kejayaan musik rekaman.[]