Peranan Air Bagi Tubuh dan Upaya Menjaga Sumber Daya Air

Peranan air bagi tubuh kita dan upaya menjaga sumber daya air

Di lingkaran teman-teman dekat sekolah dulu, ada seorang teman yang dijuluki onta imut. Sebabnya karena setiap kali jajan atau makan-makan di mana pun, dia tidak pernah lupa bertanya; "Beli air nggak?" atau "Airnya mana?" Julukan onta itu melekat hingga hari ini. 

Berbeda dengannya, sejak kecil saya abai terhadap air, dan saya memang selalu menomorsatukan kopi daripada air putih atau makanan.  Sebab itulah saya sering dehidrasi. Lambat laun saya sadar bahwa peranan air bagi tubuh itu penting sekali. Dan tak kalah penting adalah apa yang bisa saya lakukan untuk menjaga sumber daya air.

Sekarang, setelah saya kapok dengan dehidrasi, saya jadi tahu bahwa air merupakan bagian terbesar dari tubuh seorang manusia. Di tubuh saya ini ternyata 2/3 bagian terbesarnya adalah air yang tersebar di berbagai jaringan tubuh. Artinya, air memang punya peranan penting yang mustahil diabaikan begitu saja kalau ingin tubuh kita tetap bugar dan sehat. 

Bisa dibayangkan jika saya membiarkan tubuh terus kekurangan air dan dehidrasi. Besar kemungkinan saya jadi mudah sakit, pingsan, bahkan mungkin menyebabkan kehilangan nyawa.

Peranan Air untuk Tubuh

Hal-hal mengerikan semacam sakit atau meninggal karena dehidrasi menunjukkan bahwa air memiliki beberapa peranan yang sangat krusial bagi tubuh. 

Air adalah pembentuk sel dan cairan tubuh (ingat air tidak dapat diproduksi dalam tubuh ya). Air juga berfungsi mengeluarkan zat tidak berguna dalam tubuh entah dalam bentuk keringat atau urine, berfungsi sebagai pelumas bantalan sendi, serta pengatur suhu tubuh. Oleh karena itu, jika selalu minum air dengan takaran yang cukup setiap harinya, tubuh akan terhindar dari dehidrasi.

Selain soal tentang tubuh manusia tidak boleh kekurangan air, belakangan saya juga tahu kalau air yang kita minum memiliki beberapa syarat yang mesti dipenuhi. Hal ini dituangkan dalam Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 

Di dalam permenkes itu diatur tentang syarat kualitas air minum yang baik. Jadi kualitas air minum yang baik itu terdiri dari empat syarat: tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna (jernih), serta bebas kuman patogen dan logam berbahaya. Mengingat syarat-syarat itu, harus dipastikan juga bahwa air yang diminum berasal dari sumber daya air yang berkualitas dan terlindungi.

Upaya Menjaga Sumber Daya Air

Setelah mengetahui peranan air bagi tubuh, maka langkah selanjutnya dalam menjalani hidup yang fana ini (yeah) adalah kita mesti berupaya menjaga agar sumber daya air tetap terjaga dan terlindungi. Upaya-upaya yang tentu saja berkaitan dengan lingkungan tempat kita tinggal.

Upaya pertama dalam menjaga sumber daya air adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Jangan mengubur sampah yang sulit terurai macam sampah plastik serta berhenti membuang sampah ke sungai. Membiasakan menggunakan plastik organik juga salah satu cara agar lingkungan tetap lestari.

Sementara ikhtiar selanjutnya dalam menjaga sumber daya air adalah dengan meregenerasi alam agar tetap hijau sehingga menjadi "rumah yang nyaman" bagi air. Menggalakkan penanaman pohon yang mengikat air seperti menanam pohon bambu, bisa kita lakukan terutama bagi yang tinggal di wilayah pedesaan. Dengan begitu, kondisi air tanah dapat terjaga ketersediaannya. Selain itu, pohon yang mampu mengikat tanah dapat menghindarkan kita dari bencana longsor dan banjir.

Sementara bagi lingkungan perkotaan yang jelas-jelas minim lahan terbuka hijau, dapat membuat sumur resapan serta lubang biopori di halaman depan atau halaman belakang rumah. Sumur resapan dan lubang biopori juga membantu menjaga sumber daya air dalam hal ketersediaan air tanah terutama ketika musim hujan.

Jadi, sebagai manusia yang tidak bisa hidup tanpa air, kita juga harus peduli lingkungan. Mulai hari ini dan seterusnya, saya akan terus mengkampanyekan peranan air bagi tubuh serta turut aktif menjaga lingkungan agar sumber daya air kita tetap terjaga.