Papua telah menolak Program MBG (Makan Bergizi Gratis) karena beberapa alasan penting yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.
Pertama, Papua memiliki potensi yang besar dalam penyediaan pangan lokal. Masyarakat Papua memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam yang ada. Oleh karena itu, fokus pada pengembangan dan pemberdayaan sektor pertanian lokal lebih relevan, ketimbang mengandalkan program bantuan pangan yang mungkin tidak berkelanjutan.
Kedua, pendidikan gratis merupakan salah satu kebutuhan mendesak di Papua. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat memberdayakan generasi muda untuk berkontribusi lebih baik bagi masyarakat dan daerah mereka. Program-program yang mendukung pendidikan harus menjadi prioritas utama daripada hanya menawarkan bantuan pangan.
Selanjutnya, Papua butuh "Indonesia terang" yang mengacu pada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program-program pemerintah. Masyarakat Papua menginginkan keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan serta informasi yang jelas mengenai alokasi dan penggunaan anggaran, sehingga dapat menciptakan trust antara masyarakat dan pemerintah.

Selain itu, Papua juga mendambakan "Indonesia sehat". Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program-program kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan harus diutamakan daripada hanya memberikan makanan gratis yang tidak menyelesaikan masalah mendasar dalam kesehatan masyarakat.
Terakhir, masyarakat Papua telah menyampaikan bahwa mereka tidak membutuhkan makanan gratis. Mereka memerlukan solusi yang lebih bersifat pemberdayaan dan pengembangan yang dapat membantu mereka mandiri dan berkelanjutan. Fokus yang benar-benar mendukung dan menghargai potensi lokal akan lebih memberikan dampak positif bagi pembangunan di Papua.