Science advances not by blind obedience to old answers, but by the courage to question
Konsepnya bersifat naratif-progresif (berjalan dari adegan ke adegan) sekaligus konseptual-reflektif (setiap adegan memuat makna filosofis yang lebih luas).
Struktur Naratif Musik
a. Intro (Ruang Kosong Emosional)
Intro yang minimalis secara konseptual merepresentasikan ruang sebelum perjuangan dimulai-ketenangan semu sebelum realitas menghantam. Ini adalah fase "kesadaran awal" bahwa sesuatu akan diperjuangkan, namun belum jelas hasilnya.
b. Verse 1 - Panggung Realitas
"Di stadion yang berdebu, cahaya memudar perlahan..."
Verse ini berfungsi sebagai establishing scene:
Musik di bagian ini idealnya bertempo sedang, atmosferik, dengan instrumen yang memberi kesan luas namun rapuh (pad, gitar ambient), untuk menekankan perasaan kecil di tengah sistem besar.
c. Verse 2 - Tragedi dan Harga Perjuangan
"Tinju terkepal menghantam langit kelam..."
Narasi bergerak ke fase konflik: