Akhmad Fourzan Arif Hadi P
Akhmad Fourzan Arif Hadi P Lainnya

Saya adalah seorang pria disabilitas daksa yang memiliki kegemaran berkelana, berdiskusi, dan tentu saja ngopi di berbagai kedai formal (seminar, workshop, dan ruang-ruang diskusi lainnya) serta kedai non formal. Urusan menulis artikel tidak begitu mahir. Nama panggilan saya adalah ITONG.

Selanjutnya

Tutup

Video

Resensi Video: "Gula itu, Merah Jenderal ...!!!" #KompasianaDESA

7 Februari 2025   22:25 Diperbarui: 7 Februari 2025   22:25 181 2 1

Tangkapan layar intro video (Sumber: TVDesa Jember)
Tangkapan layar intro video (Sumber: TVDesa Jember)
Di tengah hamparan hijau Desa Lojejer, berdirilah pohon-pohon kelapa yang menjulang bak prajurit gagah, siap menyumbangkan sari manisnya untuk dijadikan gula merah. Video ini mengisahkan perjalanan heroik para pengrajin yang dengan tekad baja dan semangat membara, mengolah nira menjadi butiran manis yang memikat.

Judul Video: Kampung Sentra Produksi Gula Merah Tradisional
Durasi: 27 menit 10 detik
Sumber: YouTube TVDesa Jember

1. Identitas Video

Judul: Kampung Sentra Produksi Gula Merah Tradisional
Pembuat Konten: TVDesa Jember
Tema: Dokumenter / Edukasi
Tujuan: Mengenalkan industri tradisional pembuatan gula merah di Desa Lojejer serta tantangan yang dihadapi oleh pengrajinnya.

2. Sinopsis

Video ini membawa penonton menyusuri jalan berliku menuju Desa Lojejer, sebuah permata tersembunyi yang menjadi pusat produksi gula merah tradisional. Di sana, pohon-pohon kelapa berdiri tegak, seolah menyapa dan menawarkan nira manisnya kepada para pengrajin. Dengan penuh dedikasi, para pengrajin memanjat batang-batang tinggi itu, mengumpulkan nira yang kemudian dimasak dalam wajan besar selama berjam-jam. Asap mengepul dari kayu bakar, menari-nari di udara, menandakan proses transformasi nira menjadi gula merah yang lezat.

Setelah melalui proses pemasakan yang panjang, cairan kental itu dituangkan ke dalam cetakan, membentuk gula merah yang siap untuk dinikmati. Namun, di balik keindahan proses ini, tersimpan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pengrajin, mulai dari risiko kecelakaan kerja hingga fluktuasi harga pasar. Video ini juga menyoroti upaya untuk melindungi para pengrajin melalui program BPJS Ketenagakerjaan dan potensi Desa Lojejer sebagai desa tematik penghasil gula merah.

Tumbnail video
Tumbnail video "Gula Merah Tradisional Menjaga Warisan Leluhur" (Sumber: TVDesa Jember)

3. Kelebihan

Video ini memberikan wawasan yang detail tentang proses produksi gula merah secara tradisional sehingga kekuatan dari video ini dapat dijadikan media pembelajaran yang mendalam. Selain itu, visualisasi hasil bidikan kamera resolusi tinggi serta dipadu kamera udara membuat semakin menarik. Latar pedesaan yang asri pada video ini menghadirkan suasana alami dari lingkungan tempat produksi.

Kelebihan lainnya, tim TVDesa Jember memiliki visi yang tidak sekedar membahas proses produksi gula merah. Namun mampu memainkan perbincangan pada isu sosial dan ekonomi  Dalam video ini juga menyoroti tantangan pengrajin dan potensi ekonomi desa. Ini menjadi babak penting untuk turut mendorong pencapaian kesejahteraan para pembuat gula merah.

Kegundahgulanaan  tim TVDesa Jember tampaknya makin memuncak saat interaksi dengan Ibu Suyanti seputar yang memperbincangkan penting pelestarian budaya membuat gula merah. Sebab pembuatan gula merah bukan hanya industri, tetapi juga warisan budaya yang harus dijaga.

4. Interaksi antara Tim TVDesa Jember dan Narasumber 

Video ini menampilkan interaksi yang hangat dan informatif antara tim dokumenter dan para narasumber. Tim dengan penuh rasa hormat mendekati narasumber, menciptakan suasana yang nyaman sehingga para narasumber dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan bebas.

Misalnya, saat berbincang dengan Pak Sudoko, Bayan Dusun Kepel, tim mendengarkan dengan seksama penjelasan beliau mengenai jumlah pengrajin gula merah dan proses produksi yang telah berlangsung secara turun-temurun. Pendekatan ini memungkinkan penonton mendapatkan wawasan mendalam tentang tradisi yang ada di desa tersebut.

Demikian pula, dalam percakapan dengan Ibu Suyanti, seorang pengrajin berpengalaman, tim menunjukkan empati dan ketertarikan yang tulus terhadap proses pembuatan gula merah. Hal ini mendorong Ibu Suyanti untuk menceritakan secara detail setiap tahapan produksi, mulai dari pengambilan nira hingga pengemasan, serta tantangan yang dihadapinya dalam mempertahankan kualitas produk.

Interaksi dengan Ibu Srini, Kader Pembangunan Manusia Desa Lojejer, juga berlangsung dengan baik. Tim memberikan ruang bagi beliau untuk menjelaskan peran industri gula merah dalam perekonomian desa dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan ini memperkaya konten video dengan perspektif yang lebih luas mengenai dampak sosial-ekonomi dari produksi gula merah.

Secara keseluruhan, dialektika antara tim dan narasumber dalam video ini berhasil membangun narasi yang informatif dan menyentuh, memberikan penonton pemahaman yang komprehensif tentang proses pembuatan gula merah serta kehidupan para pengrajin di Desa Lojejer.

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Video ini sangat cocok bagi siapa saja yang ingin memahami proses pembuatan gula merah secara tradisional, baik dari sisi teknis maupun sosial-ekonomi. Dengan pendekatan dokumenter yang menarik, video ini mampu menggambarkan realitas kehidupan para pengrajin gula merah, sekaligus memberikan wawasan tentang potensi pengembangan ekonomi berbasis produk lokal.

Agar lebih maksimal, video ini bisa ditingkatkan dengan penambahan subtitle, perkenalan lebih jelas terhadap narasumber, dan analisis pasar yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, video ini adalah konten edukatif yang menarik dan berharga untuk pelestarian budaya dan industri lokal.

Dengan semangat yang tak kenal lelah, para pengrajin di Desa Lojejer menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, tradisi dapat terus hidup dan memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas mereka. Mereka adalah pahlawan sejati yang menjaga warisan budaya sambil menghadapi tantangan zaman modern.

Video ini mengajak kita untuk menghargai proses di balik setiap butir gula merah yang kita nikmati, memahami perjuangan dan keterampilan yang terlibat, serta merenungkan pentingnya melestarikan tradisi sambil berinovasi untuk masa depan yang lebih baik.

Mari kita dukung para pengrajin ini dengan menghargai produk mereka dan menyebarkan kisah inspiratif mereka, agar semangat dan dedikasi mereka dapat menginspirasi lebih banyak orang.

Penilaian (4/5) tampaknya sangat wajar bagi Tim TVDesa Jember yang mampu membuat video informatif, edukatif, dan visioner. Mari kita bantu untuk subscribe, memberikan pendapat/ komentar, menekan tanda like/ suka, serta membagikan kepada semua jaringan kita agar tahu tentang kampung sentra produksi gula merah ini. Selamat menonton.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3