Saya adalah seorang pria disabilitas daksa yang memiliki kegemaran berkelana, berdiskusi, dan tentu saja ngopi di berbagai kedai formal (seminar, workshop, dan ruang-ruang diskusi lainnya) serta kedai non formal. Urusan menulis artikel tidak begitu mahir. Nama panggilan saya adalah ITONG.
Setiap pengunjung yang membayar tiket Rp8.000 akan mendapatkan segelas susu kambing lengkap dengan pilihan rasa seperti sirsak, vanilla, dan lainnya. Selain itu tersedia juga kopi robusta maupun arabika. "Susu ini baik untuk usus dan jantung," ujar Andik, seolah memadukan promosi dan edukasi gizi.
Ada juga kafe kecil tempat pengunjung bisa duduk santai sambil melihat kambing bermain. Musala, toilet bersih, tempat wudhu, bahkan area foto prewedding tersedia meski tempat ini tak pernah menyebut diri sebagai destinasi wisata. "Saya tidak ingin terbebani oleh hak-hak pengunjung layaknya tempat wisata," katanya tegas. Maka, Harjo Farm berdiri sebagai peternakan yang ramah, bukan sebagai tempat selfie semata.
Dari Bibit ke Branding: Konsep Kemitraan yang Inklusif
Menariknya, ternak di Harjo Farm tidak hanya milik pribadi. Sistem kemitraan diberlakukan. Teman-teman peternak menitipkan kambing dan dombanya, sementara manajemen dilakukan secara terpusat. Ini menciptakan efisiensi, transparansi, dan branding kolektif. Dalam istilah ekonomi desa, ini bisa disebut shared agribusiness platform sebuah cara baru mengelola peternakan berbasis kemitraan, berbagi keuntungan, dan tentu, berbagi tanggung jawab.
Bukan Sekadar Bertani --- Ini Ruang Hidup
"Saya ingin tinggal di tengah sawah, tapi berisiko," ujar pemilik sambil tertawa. "Jadi saya tinggal di tengah kandang. Bangun pagi disambut kambing, tidur malam ditemani domba."
Ia tidak sekadar menciptakan tempat ternak, tapi ekosistem hidup. Setiap bilah kayu di kandang, setiap pagar kawat, dan setiap bunyi kambing adalah bagian dari narasi besar bahwa pertanian dan peternakan bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang bersih, sehat, dan membahagiakan.
Datanglah dan Rasakan Sendiri
Jika suatu hari Kompasianer ingin mendengar suara kambing bersahutan dengan kicau burung, menikmati susu rasa sirsak sambil menatap perbukitan, atau sekadar melihat bagaimana domba bisa jadi bagian dari mimpi desa yang tertata maka datanglah ke Harjo Farm Lestari, di Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember.
Tempat ini bukan wisata, tapi lebih dari sekadar peternakan. Ia adalah mimbar kecil bagi inovasi desa yang tenang, bersahaja, tapi revolusioner.
Dan jika kamu belum bisa datang langsung...