Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
1. Menumbuhkan Semangat Kebhinekaan
Dengan menari tarian Papua, anak-anak belajar menghargai dan merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Mereka menyadari bahwa Papua, meskipun jauh dari Nusa Tenggara Timur, tetap bagian penting dari Tanah Air yang kaya budaya.
2. Mengenal dan Menghormati Budaya Lain
Melalui tarian Papua, anak-anak mendapat pengalaman langsung mengenal unsur budaya daerah lain seperti gerakan, kostum, musik, dan makna tarian.
Ini mengajarkan mereka untuk tidak memandang rendah budaya yang berbeda dari milik mereka sendiri.
3. Mengembangkan Rasa Percaya Diri
Saat tampil di depan publik membawakan tarian dari luar budaya mereka, anak-anak dilatih untuk berani tampil dan mengekspresikan diri yang akan memperkuat rasa percaya diri mereka sejak dini.
4. Melatih Kerja Sama dan Disiplin
Latihan menari membutuhkan kekompakan, keteraturan, dan kedisiplinan. Anak-anak belajar untuk bekerja sama dengan teman-temannya agar gerakan mereka selaras dan penampilan menjadi maksimal.
5. Meningkatkan Keterampilan Motorik dan Seni
Gerakan dinamis tarian Papua membantu mengasah koordinasi tubuh, ritme, dan ekspresi seni anak-anak. Ini sangat baik bagi perkembangan motorik dan kreativitas mereka.
6. Memperkuat Nilai Gotong Royong
Dalam proses persiapan (mulai dari latihan, pembuatan properti, hingga penampilan), anak-anak belajar tentang pentingnya gotong-royong, membangun kepedulian satu sama lain untuk mencapai keberhasilan bersama.
7. Menghayati Nilai-Nilai Pancasila
Tarian Papua dalam konteks P5 membantu siswa menghayati nilai-nilai Pancasila, terutama sila ke-3: “Persatuan Indonesia”. Mereka belajar bahwa perbedaan budaya bukan alasan untuk terpecah, melainkan jembatan untuk bersatu.
8. Menumbuhkan Empati Sosial
Dengan mempelajari budaya Papua, anak-anak bisa membayangkan kehidupan dan nilai-nilai masyarakat Papua, sehingga memunculkan rasa empati dan solidaritas sebagai sesama anak bangsa.
9. Mendorong Toleransi Sejak Dini
Melalui seni tari lintas budaya, anak-anak didorong untuk terbuka terhadap perbedaan, membentuk karakter yang inklusif dan toleran, penting dalam kehidupan masyarakat majemuk seperti Indonesia.