Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Sumber: https://www.youtube.com/@gnafanu
Lele dikenal sebagai ikan yang tangguh, cepat tumbuh, dan mudah dibudidayakan kendati limglungan eksternalnya kurang mendukung.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa lele memiliki sifat kanibal, yakni memakan sesama jenisnya, baik yang masih hidup maupun sudah mati.
Fenomena ini sering mengejutkan para peternak pemula, padahal sebenarnya perilaku ini adalah hal yang alami pada ikan predator seperti lele.
Perilaku kanibalisme pada lele biasanya terjadi saat mereka mengalami kelaparan, stres, atau kepadatan kolam yang tinggi.
Dalam kondisi seperti itu, lele yang lebih besar bisa dengan mudah memangsa yang lebih kecil.
Bahkan jika ada lele yang mati di dalam kolam, sisa tubuhnya akan cepat dilahap oleh lele lain.
Selain itu, ukuran yang tidak seragam dalam kolam juga menjadi pemicu utama. Lele yang lebih besar akan mendominasi dan menjadikan yang kecil sebagai “makanan cadangan”.
Oleh karena itu, sortir ukuran lele secara rutin menjadi langkah penting untuk mencegah kanibalisme.
Faktor lain yang berkontribusi adalah kekurangan pakan. Jika pemberian pakan tidak mencukupi baik dari segi jumlah maupun kualitas, lele akan mencari alternatif makanan, dan sayangnya, sesama lele bisa menjadi pilihan.
Perilaku ini bisa merugikan jika tidak dikelola dengan baik. Peternak bisa mengalami penurunan populasi, pertumbuhan tidak merata, hingga kerugian finansial akibat lele saling memangsa.
Oleh sebab itu, manajemen pakan, kepadatan, dan kualitas air perlu diperhatikan dalam budidaya lele.
Menariknya, perilaku kanibal ini juga memiliki sisi positif. Dalam ekosistem alami, ini menjadi bentuk kontrol populasi agar tidak terjadi kelebihan jumlah individu dalam satu habitat.
Secara ilmiah, sifat agresif dan naluri predator lele adalah bagian dari cara bertahan hidup.
Meskipun tampak kejam, hal ini menunjukkan bagaimana insting alami hewan bekerja di bawah tekanan lingkungan.
Jadi, jangan kaget jika menemukan lele makan lele. Itulah salah satu fakta brutal di kolam lele jika ingin beternak lele.
Tak hanya sekadar memelihara namun menuntut pemahaman, ketelitian, dan pengelolaan yang tepat dari para peternak.
Berikut 5 tips singkat agar lele tidak saling memangsa.
1. Sortir ukuran secara berkala
Pisahkan lele berdasarkan ukuran agar yang besar tidak memangsa yang kecil.
2. Beri pakan secukupnya dan teratur
Pastikan lele tidak kelaparan dengan memberi pakan 3–4 kali sehari, sesuai kebutuhan.
3. Jaga kepadatan kolam
Jangan terlalu padat! Idealnya 100–150 ekor/m³ untuk mencegah stres dan kanibalisme.
4. Gunakan penerangan di malam hari
Lele aktif di malam hari. Lampu dapat mengurangi agresivitas karena mereka bisa saling melihat.
5. Sediakan tempat persembunyian
Tambahkan pipa paralon atau benda serupa sebagai tempat sembunyi untuk lele kecil.
Jika semua tips ini diterapkan, risiko lele saling memangsa bisa ditekan secara signifikan.
Selamat memangsa lele! Ups salah, selamat memelihara lele.***