Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Pupuk Bersubsidi Makin Langka, Ini Solusi Cerdas dan Anti Galau untuk Petani

15 Juli 2025   05:41 Diperbarui: 15 Juli 2025   05:41 176 11 6

Karena termasuk dalam daftar subsidi, harganya lebih terjangkau, tetapi distribusinya sangat dibatasi oleh kuota.

Berbeda dengan Phonska Prima yang juga diproduksi oleh Petrokimia Gresik, tetapi bersifat non-subsidi. 

Phonska Prima memiliki kandungan Kalium (K) lebih tinggi dibandingkan Phonska biasa, serta ditambah unsur mikro seperti Zinc (Zn). 

Karena tidak disubsidi, pupuk ini lebih mudah ditemukan di pasaran, namun harganya bisa dua kali lipat dari Phonska subsidi.

Solusi menjawab kelangkaan pupuk

Mengingat mahal dan langkanya pupuk kimia, petani dituntut untuk mulai beradaptasi. Petani perlu mencari dan menemukan alternatifnya dengan cerdas dan anti galau.

Salah satu solusi yang disarankan oleh para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Baradatu, Way Kanan, Lampung,  adalah mengembangkan pupuk organik secara mandiri. 

Petani bisa memanfaatkan kotoran ternak, limbah pertanian, hingga dedaunan untuk diolah menjadi kompos atau pupuk cair fermentasi.

Strategi lain yang efektif adalah menerapkan sistem pupuk berimbang antara pupuk kimia dan organik. 

Dengan mencampurkan keduanya, petani tetap bisa menjaga produktivitas lahan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang harganya tidak stabil.

Selain itu, petani juga bisa bergabung dalam kelompok tani aktif yang rutin menyusun e-RDKK. 

Semakin rapi dan akurat data kebutuhan yang diajukan, semakin besar peluang kelompok mendapatkan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3