Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

The Power of Mak Mak, Tetap Rame Waktu Ikut Training Budidaya Lele

24 Oktober 2025   10:51 Diperbarui: 24 Oktober 2025   10:51 220 9 5

Kalau terlalu sering dikasih sisa dapur, nasi, atau dedak, lele tetap makan, tapi gizinya nggak cukup. 

Akibatnya, pertumbuhan otot dan dagingnya lambat, sementara kepala (tulang dan organ dalam) tetap membesar.

Analogi gampangnya, kayak orang sering makan gorengan tapi jarang protein maka badannya nggak berkembang, tapi pipinya makin bulat .

 2. Kepadatan Kolam Terlalu Tinggi

Lele butuh ruang buat bergerak dan “bernapas.” Kalau jumlah ikan terlalu padat, oksigen di air cepat habis dan ikan jadi stres.

Lele yang stres cenderung berhenti tumbuh, tapi bagian kepala tetap membesar karena faktor umur dan hormon.

Solusinya, kurangi kepadatan. Idealnya 80–100 ekor per meter persegi untuk lele konsumsi.

Lamut monitoring kolam ikan lele usai training (dok foto: Gregorous Nafanu)
Lamut monitoring kolam ikan lele usai training (dok foto: Gregorous Nafanu)

3. Kualitas Air Buruk

Air yang kotor, berbau, atau jarang diganti bisa bikin pakan nggak terserap baik dan menyebabkan lele sakit.

Zat amonia dari sisa pakan dan kotoran bisa menghambat metabolisme, akibatnya energi hanya dipakai untuk bertahan hidup, bukan tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4