Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331
Baca juga: Sampah Plastik Dijadikan Tirai Kebobrokan Pengelolaan Sampah Indonesia
Nah itulah resikonya, bila ikuti teknologi yang tanpa menjalankan arah sesuai suprastruktur yang penulis rekomendasi. Ahirnya mangkrak sampai sekarang dari tahun 2017-2022.
Baca juga: "Human Error Birokrasi" Penyebab Darurat Sampah Indonesia
Nah, coba bayangkan cara kerja KLHK, di Kantor Menteri LHK saja, yang bisa disebut kilometer nol atau pusat kendali pengelolaan sampah di Indonesia tidak beres, apalagi di Papua, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan lainnya. Dipastiksn juga pasti macet dan stag.
Baca juga: Menjawab WALHI Cs: Solusi Sampah Bukan Melarang Plastik Sekali Pakai dan Kemasan Sachet, Tapi EPR?
Solusi
Kunci utama pengelolaan sampah adalah kepemilikan dalam satu kawasan, harus ada lembaga sosial yang menjadi payung bersama dalam rekayasa sosial dan ada lembaga ekonomi sebagai rekayasa teknologi, manajemen, pasar dan lainnya.
Ayo Bu Rosa, mari kita bersama aktifkan IPSK tersebut, jangan sampai keluar dari azas manfaatnya. Ini bisa jadi temuan penelusuran masalah bila aparat penegak hukum masuk memantau dan menemukan masalah alat mangkrak ini.
Baca juga: Apa Kabar Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik Produsen?