Ikrom Zain
Ikrom Zain Tutor

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Terengah dan Tergerus Zaman, Bus Hijau Surabaya-Mojokerto Nyaris Tinggal Kenangan

5 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 13 Juni 2024   19:43 1678 13 3

Saya lihat sopir bus mengeluarkan uang 50 ribu rupiah untuk mengisi solar. Entah apakah jumlah tersebut cukup yang jelas saya hitung sepanjang jalan tadi total hanya ada 8 penumpang termasuk saya. 

Mungkin jika dari Mojokerto ada sekitar 10an penumpang. Itu pun tak semua penumpang naik untik jarak jauh. Untuk jarak dekat, tarif bus ini hanya 5 ribu rupiah. Ah sudahlah, saya hanya ingin duduk santai sambil menikmati deru suara bus yang khas.

Bus yang berusia lebih dari 25 tahun tersebut masih bisa saya rasakan kegarangannya menembus batas Sidoarjo-Surabaya. Beberapa kali sang sopir melakukan atraksi yang sering disebut busmania "mosak-masik" atau menyalip dari sebelah kiri saat terjebak kemacetan. Walau berbahaya, tetapi harus saya akui keahlian sopir bus dalam mengendarai bus sangat iihai.

Beberapa kali bus ini disalip oleh Bus Trans Jatim koridor 2 yang penuh penumpang. Sang sopir tampak santai karena mungkin ia yakin sudah punya pangsa pasar sendiri. Benar saja, di daerah Galuran ternyata ada satu penumpang naik. Inilah penumpang terakhir yang didapatkan oleh bus tersebut.

Saya menatap nanar kondisi bus yang semakin sepi dan menyisakan dua orang penumpang termasuk saya karena para penumpang sebelumnya sudah turun. Saya lihat bangku-bangku kosong berwarna pelangi seakan sudah lelah dengan kondisi bus. Saat ini hanya tersisa sekitar 20 armada bus hujau yang beroperasi dari sebelumnya 60 armada.

Sebanyak 4 buah bus milik PO Karya Bintang Mandiri, 6 bus milik PO Joko Kendil, dan sisanya sebanyak 10 bus milik PO Hikmah Trans Jaya seperti yang saya naiki. Jumlah tersebut akan terus menyusut karena beberapa waktu lau PO Bagong ternyata juga mulai menjalankan busnya di rute ini. PO Bagong memang cukup kuat melakukan ekspansi rute Jawa Timur.

Saya tak tahu sampai kapan bus ini akan bertahan. Yang jelas, bus ini akan menjadi legenda masyarakat Surabaya, Krian, dan Mojokerto. Pernah berjaya di masanya tetapi kini harus rela ditinggalkan para penumpangnya. Saya pun turun di pusat perbelanjaan yang saya tuju dan melihat bus mengeluarkan asap tebal hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3