Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Lebih Syahdu Menikmati Lagu Selamat Lebaran Tempo Dulu

24 Mei 2020   17:00 Diperbarui: 24 Mei 2020   17:52 2056 38 9

Bagi kompasianer yang merayakan lebaran hari ini, terlebih dahulu saya menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, mohon maaf lahir dan batin, taqabbalallahu minna waminkum.

Saya yakin para kompasianer adalah orang-orang yang mematuhi imbauan pemerintah dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sekarang ini. Artinya, kita semua merayakan hari kemenangan ini dengan cara masing-masing di rumah sendiri.

Salah satu cara mengisi hari lebaran tanpa keluar rumah, selain melakukan video call dengan orang-orang yang disayangi, adalah menikmati lagu-lagu bertema lebaran. Jangan hanya mendengar lagu lebaran yang itu ke itu saja, seperti lagu Lebaran Sebentar Lagi-nya Bimbo, yang sudah terlalu sering kita dengar.

O ya sebetulnya lagu Bimbo di atas sudah cukup lama, boleh dibilang sebagai lagu lebaran yang legendaris, karena dirilis tahun 1984, 36 tahun lalu. Tapi lagu ini banyak pula yang direkam ulang oleh berbagai penyanyi dengan gaya yang lebih kekinian. Namun tahun 1984 sudah termasuk era Orde Baru, di mana peralatan musik dan rekaman sudah lumayan memadai.

Nah, saya ingin membawa ke era Orde Lama, ketika fasilitas rekaman bagi musisi masih seadanya dan peralatan musik juga begitu sederhana. Toh dengan segala keterbatasan itu telah melahirkan musisi dengan nama besar. Ada dua lagu yang bertema lebaran tempo dulu itu yang akan  terasa syahdu bila dinikmati sekarang.

Ternyata kita sudah punya lagu bertema lebaran sejak tahun 1950. Itulah lagu ciptaan komponis besar Ismail Marzuki yang berjudul "Selamat Hari Lebaran".  Coba simak video  di atas yang merupakan versi asli dengan instrumen musik yang ada ketika itu.

 

Sampai sekarang sebetulnya lagu di atas cukup populer karena lagu-lagu Ismail Marzuki memang banyak yang menyukai. Tapi yang sering diputar adalah yang versi rekaman ulang oleh penyanyi yang muncul di era Orde Baru atau setelah itu. Sedangkan yang di atas adalah versi jadul yang dibawakan oleh kelompok vokal Lima Seirama.

Patut pula dicermati suasana kota Jakarta pada masa dekade 1950-an yang tampak pada video di atas. Belum ada mal dan gedung jangkung. Becak dan tram masih lalu lalang di ibu kota. Betapa berbedanya dengan kondisi saat ini.

Satu lagi lagu jadul adalah yang dibawakan penyanyi top pada masanya di dekade 1960-an, yakni Oslan Huesin. Judulnya "Lebaran" yang diproduksi tahun 1960 dan diiringi oleh Orkes Widjaja Kusuma. Hanya saja lagu ini sekarang tidak sepopuler lagu Ismail Marzuki di atas. Ini dia vodeonya.

 

Oslan Husein adalah penyanyi berdarah Minang yang di samping membawakan lagu-lagu berbahasa Indonesia, juga banyak membawakan lagu Minang yang termasuk evergreen. Namun baik pada lagu berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Minang, chiri khas Oslan Husein adalah iramanya yang kental bernuansa Latin atau cha cha.

Salah satu lagu Oslan yang paling populer berjudul "Andeca Andeci" yang sering dinyanyikan Warkop Dono-Kasino-Indro dalam film-filmnya. Sayangnya Oslan tidak panjang usianya, pria kelahiran Padang tahun 1931 itu meninggal dunia di Jakarta pada usia 41 tahun.

Di masa remajanya, saat NKRI baru terbentuk, Oslan sempat menjadi pengamen dengan menyenandungkan ayat-ayat suci Al Quran di depan gerbang sebuah pasar malam di Padang, kemudian banyak orang tertarik dan memberinya uang.

Sejak itulah Oslan yang tidak tamat SMA itu yakin dengan kemampuannya dalam bidang olah suara dengan vibrasinya yang menggeletar dan bergelombang. Ia kemudian nekad merantau ke Jakarta dan beruntung bisa bergaul dengan musisi top Jack Lesmana, ayah musisi terkenal sekarang ini Indra Lesmana.

O ya, tentang lagu bertema lebaran, sejak belasan tahun terakhir ini bermunculan lagu dengan aransemen yang lebih pop. Contohnya adalah lagu Raihlah Kemenangan (Elfa Secioria), Mudik (P-Project), dan Selamat Lebaran (Ungu). Tapi dari pengamatan sekilas, lagu lebaran yang paling banyak berkumandang, memang masih milik  Bimbo, Lebaran Sebentar Lagi.

Namun dengan mendengar lagi lagu lebaran versi jadul di atas, mudah-mudahan semakin membuka  mata kita bahwa perjalanan sejarah musik pop di negara kita tercinta sudah sedemikian panjang. 

Lagu bertema religi selalu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat, terutama menjelang dan sepanjang bulan suci Ramadan, serta pada momen hari raya Idul Fitri.

dok. ijir.iain-tulungagung.ac.id
dok. ijir.iain-tulungagung.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2