Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Retno Marsudi, Blogger, dan Literasi
8 tahun yang lalu, pada event Kompasianival 2016 itu, ranah digital tentulah belum semeriah sekarang. Mereka yang aktif sebagai blogger, juga belum sebanyak kini. Tapi, Menlu Retno Marsudi sudah menunjukkan perhatian yang besar kepada para blogger di Kompasiana.
Di Kompasianival 2016 tersebut, Retno Marsudi bicara tentang pentingnya para blogger mengomunikasikan hal-hal positif tentang Indonesia kepada publik dunia. Banyak hal positif di negeri ini yang belum disentuh oleh media mainstream, dan ruang kosong tersebut bisa diisi oleh para blogger Kompasiana.
Retno Marsudi enjoy dengan suasana Kompasianival 2016, yang akrab serta guyub. Ia leluasa berdialog dengan para blogger. Sebaliknya, para blogger juga leluasa berinteraksi dengan Retno Marsudi. Kesan saya, meski ia seorang Menteri Luar Negeri, tapi protokoler yang menyertainya sama sekali tidak mencolok.
Perhatian Retno Marsudi kepada blogger dan literasi, juga ia tunjukkan dengan menyambangi booth Komunitas Kutu Buku yang ada di area event Kompasianival 2016 tersebut. Buku-buku yang digelar di booth itu adalah buku-buku karya para blogger Kompasiana.
Komunitas Kutu Buku adalah salah satu dari sekitar 50 komunitas yang berhimpun di Kompasiana. Komunitas tersebut secara intens membukukan tulisan karya para blogger Kompasiana ke dalam buku, dengan tema-tema tertentu. Ada yang merupakan buku kumpulan tulisan bersama. Ada pula yang berupa buku tulisan per orang.
Spirit menulis, spirit ber-literasi, serta spirit berkomunitas, itulah sesungguhnya yang di-support oleh Menlu Retno Marsudi. Agaknya, karena sejumlah faktor itu pulalah, ia meluangkan waktu untuk menghadiri serta memeriahkan event Kompasianival 2016 tersebut.
Andy Budiman selaku Direktur Group of Digital Kompas Gramedia, juga mengapresiasi karya para blogger Kompasiana yang sudah diterbitkan sebagai buku. Ketika itu, saya mendiskusikannya dengan Andy Budiman, tentang rencana mem-publish buku-buku tersebut secara e-book, agar lebih banyak publik yang terakses.
Dalam konteks hadirnya Menlu Retno Marsudi di event Kompasianival 2016, menurut saya, adalah sebuah catatan sejarah tersendiri. Antara lain, karena event Kompasianival telah menghadirkan sosok yang inspiratif secara jangka panjang.
Retno Marsudi, lengkapnya Retno Lestari Priansari Marsudi, menduduki jabatan Menteri Luar Negeri dalam dua periode, artinya selama 10 tahun. Ia sudah menjalani karir sebagai diplomat Indonesia, selama 40 tahun. Dan, sebelum mengakhiri jabatannya sebagai Menlu pada 20 Oktober 2024 mendatang, jabatan baru sudah menantinya.
Di laman resmi PBB, un.org, pada Jumat, 13 September 2024, kita bisa membaca pengumuman yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres. Di situ disebutkan, Retno Marsudi telah ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Utusan Khusus untuk isu air dunia.