Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Menyala! Bina Mutiara FC Nyalip 3 Klub, Langsung ke Puncak Klasemen

27 Juni 2025   20:11 Diperbarui: 27 Juni 2025   20:11 345 1 0

Tiga kemenangan besar tersebut, tentulah menumbuhkan kepercayaan diri yang tinggi kepada individu dan team yang ada dalam Bina Mutiara. Bahwa kini mereka bertengger di puncak klasemen, itu menunjukkan konsistensi, stamina, serta hasrat berprestasi yang kuat.

Hanya Sekali Kalah

Daya tanding Bina Mutiara memang mengagumkan. Dari 10 laga, klub ini hanya pernah sekali kalah, yaitu oleh klub Raga Negeri, pada Rabu, 14 Mei 2025, dengan skor 1-2 untuk Raga Negeri. Kekalahan tipis, sekaligus kemenangan tipis. Skor tipis tersebut menggambarkan bahwa Bina Mutiara dan Raga Negeri adalah dua klub yang relatif seimbang.

Namun, secara keseluruhan, posisinya jomplang. Bina Mutiara di puncak klasemen, sementara Raga Negeri di urutan ke-8. Dalam hal ini, yang dipertaruhkan adalah konsistensi, stamina, serta hasrat berprestasi. Tak mudah merawat spirit pemain, dalam rangkaian liga yang relatif panjang.

Apalagi para pemain Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 ini, di rentang 16-17 tahun. Di usia tersebut, mood mereka sangat mudah turun-naik. Pendekatan pengelola klub, juga pelatih, terhadap mereka, memegang peranan penting. Kunci utamanya adalah pembinaan, membina para talenta muda.

Yosef Erwiyantoro selaku head of Liga Jakarta U-17, dalam tiap kesempatan, selalu mengingatkan kesadaran para pihak untuk membina dan membina. Pada Rabu, 18 Juni 2025, misalnya. Rabu itu Yosef Erwiyantoro mengumpulkan 50 Pemain Terpilih dari semua klub peserta di PSF Caf yang berada dalam kawasan Pancoran Soccer Field.

Di kesempatan tersebut, Yosef Erwiyantoro mengingatkan, 50 Pemain Terpilih, belum tentu pemain terbaik. Ia mengungkapkan, masih banyak kekurangan serta kelemahan pemain dan klub yang harus dibenahi. Pembinaan menyeluruh adalah kunci penting.

Bukan hanya sebatas skill bermain sepak bola, tapi membangun karakter para remaja ini dalam konteks sportivitas, fair play, integritas, keadilan, dan rasa hormat dalam setiap aspek permainan. Semua itu adalah konsep fundamental dalam sepak bola.   

Ke-50 Pemain Terpilih ini disebut sebagai Best of 50. Maksudnya, Panitia Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 menugaskan 2 Talent Scouter untuk mencermati tiap pemain di tiap pertandingan.

Pertama, Maman Suryaman. Ia adalah gelandang bertahan nasional, peraih medali emas di SEA Games 1991. Kedua, Tias Tono Taufik. Ia adalah bek kiri legendaris, yang juga peraih medali emas di SEA Games 1987. Keduanya memilih 50 Pemain Terpilih di berbagai posisi untuk masuk ke jajaran Best of 50.

Ada 4 pemain klub Bina Mutiara FC yang terpilih masuk ke dalam jajaran Best of 50. Mereka adalah Roman Madawi, nomor punggung 26 posisi Stoper, Haidar Patin, nomor punggung 11 posisi Striker, Ahmadi Nezad nomor punggung 20 posisi kiper, dan Muhammad Ridho nomor punggung 28 posisi Sayap Kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3