Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Kedatangan Maman Abdurahman ke Liga Jakarta U-17, kemudian menyaksikan secara langsung sejumlah pertandingan, lalu memotivasi para pemain, tentulah momen yang sangat berharga, dalam konteks kompetisi pembinaan Liga Jakarta U-17. Maman adalah sosok yang relevan dan kompeten dengan liga ini.
Di kesempatan ini, Maman berdialog intens dengan beberapa pemain. Antara lain, dengan Rama Fahmi, pemain depan Bina Mutiara. Kita tahu, Rama Fahmi merupakan salah seorang top scorer, yang di putaran pertama Liga Jakarta U-17, total mencetak 13 gol. Untuk putaran kedua ini, Rama Fahmi sudah mencetak 8 gol.
Berdialog secara langsung dengan sosok Maman Abdurahman, yang merupakan bagian dari tim pelatih Persija Youth Development, tentulah momen yang sangat berharga bagi Rama Fahmi. Juga, bagi para pemain lain, yang menggunakan kesempatan tersebut untuk berinteraksi langsung.
Interaksi para pemain dengan tokoh sepak bola yang datang ke Liga Jakarta U-17, merupakan ruang terbuka yang diciptakan Yosef Erwiyantoro. Keterbukaan yang memungkinkan tumbuhnya peluang untuk terus berkembang.
Langkah Aef Berlian dari Bina Mutiara, yang secara terbuka mendiskusikan pemainnya yang direkrut EPA Semen Padang, adalah contoh yang positif. Dampak positif dari Liga Jakarta U-17. Dengan demikian, klub dan pemain telah menempuh proses serta mekanisme yang sejalan, dengan substansi kompetisi pembinaan, yang menjadi acuan Liga Jakarta U-17.
Jakarta, 6 Oktober 2025