Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Bina Mutiara Terus Kokoh di Puncak Liga Jakarta U-17

25 Oktober 2025   04:52 Diperbarui: 25 Oktober 2025   04:52 151 3 0


Bina Mutiara menjadi klub yang belum tergoyahkan di Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Di putaran pertama, Bina Mutiara bertengger di puncak klasemen. Kini, menjelang akhir putaran kedua, Bina Mutiara masih kokoh di puncak.

Sabtu, 25 Oktober 2025 ini, Bina Mutiara akan berlaga dengan PSF Academy di lapangan rumput Pancoran Soccerr Field, Jakarta Selatan. Pada putaran pertama, Bina Mutiara dan PSF Academy berlaga di lapangan sintetis Pancoran Soccerr Field, pada Sabtu, 12 Juli 2025 lalu.

Bina Mutiara, klub di puncak klasemen Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Foto: Isson Khairul
Bina Mutiara, klub di puncak klasemen Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Foto: Isson Khairul

Di laga ini, diperkirakan, PSF Academy akan memenangkan pertandingan. Karena, lapangan ini merupakan kandang PSF Academy. Klub asuhan Supriyono ini, tentu tidak memerlukan adaptasi lagi. Toh, lapangan ini sudah menjadi keseharian bagi mereka.

Ternyata, salah. PSF Academy justru dikalahkan, sekaligus dipermalukan oleh Bina Mutiara, dengan score 2-1. Seolah tak sabar untuk menunjukkan performa terbaiknya, Muhammad Ridho Al Ahmadzy, sang kapten Bina Mutiara, langsung menjebol gawang PSF Academy di menit ke-4.

Hanya selang 3 menit, di menit ke-7, Muhammad Rama Fahmi dari Bina Mutiara, juga menyarangkan si kulit bundar ke gawang PSF Academy, yang dijaga oleh Davian Rayana Digtaradani. Dua gol beruntun dari Bina Mutiara tersebut, tentu saja memukul mental pasukan PSF Academy.

Dikalahkan, sekaligus dipermalukan, di kandang sendiri. Baru di menit ke-24, Daniel Sun dari PSF Academy mampu mencetak gol ke gawang Bina Mutiara, yang dijaga Ahmad Dinezad. Kedudukan 2-1 untuk Bina Mutiara tersebut, bertahan hingga pertandingan berakhir.

Di laga Sabtu, 25 Oktober 2025 ini, gawang Bina Mutiara tak lagi dijaga oleh Ahmad Dinezad. Ia sudah direkrut oleh klub Elit Pro Academy (EPA), Semen Padang, untuk U-18. Kita tahu, EPA Semen Padang adalah salah satu klub elit BRI Liga Super Indonesia 2025-2026.  

Sementara, pasukan inti Bina Mutiara, masih tetap diisi oleh pemain-pemain hebat seperti yang dimainkan di putaran pertama ini, yaitu Haidar Patin, Muhammad Ridho, dan Muhammad Rama Fahmi. Juga, ada Muhammad Rana Safii Pasi, Krisna Biantoro, dan Muhammad Feros Rahman.

Boleh dibilang, Bina Mutiara memiliki energi lebih, dibandingkan dengan PSF Academy. Pertama, Bina Mutiara adalah pemuncak klasemen. Kedua, Bina Mutiara telah mengalahkan PSF Academy di putaran pertama. Tapi, justru kedua energi lebih itu, yang berpotensi melemahkan Bina Mutiara.

Wujud kongkritnya adalah lalai dan lengah, karena sudah lama berada di puncak klasemen. Itu terjadi pada Rabu, 3 September 2025 lalu, ketika Bintang Kranggan mencukur gundul Bina Mutiara dengan score 2-0. Gol pertama dicetak Muhammad Rafsyanjani pada menit ke-55 dan gol kedua oleh Rizky Januar Mabruri pada menit ke-62.

Artinya, pasukan Bina Mutiara sudah frustrasi karena tak mampu mencetak gol, dan lengah serta lalai menjaga pertahanan di menit-menit terakhir. Momen lengah serta lalai itulah yang dimanfaatkan secara maksimal oleh Bintang Kranggan.

Jika saja di laga Sabtu, 25 Oktober 2025 ini, PSF Academy mampu menjaga stamina serta membuat Bina Mutiara frustrasi, maka tentu PSF Academy akan mendapatkan momen istimewa, seperti yang diperoleh Bintang Kranggan.   

Sebaliknya, jika PSF Academy didikte oleh Bina Mutiara dengan tempo permainan cepat, maka yang akan frustrasi adalah PSF Academy. Terutama, karena secara materi pemain, pasukan PSF Academy rata-rata berada di bawah Bina Mutiara.

Di putaran pertama, Bina Mutiara memiliki 4 pemain yang tercatat sebagai top scorer. Ke-4 pemain tersebut rata-rata mencetak total di atas 10 gol. Sementara, PSF Academy hanya memiliki 2 pemain, yang rata-rata hanya mampu mencetak total di bawah 10 gol.

Tapi, dalam sepak bola, selalu ada keberuntungan.

Jakarta, 25 Oktober 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2