Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Toilet Kejujuran di Monumen Kresek, Bisakah Masyarakat Kita Jujur Tanpa Diawasi?

22 Mei 2024   13:52 Diperbarui: 22 Mei 2024   20:14 2499 29 18

Toilet Kejujuran di Monumen Kresek Kabupaten Madiun (dokpri)
Toilet Kejujuran di Monumen Kresek Kabupaten Madiun (dokpri)

Baru saja sampai di Monumen Kresek, saya sudah kebelet ke belakang. Waduh....

Saya cari-cari, akhirnya ketemu, di sebelah ujung. Tapi dicegat penjaga dengan kotak mirip dengan kotak amal di sebelahnya. Ternyata harus bayar tiket masuk.

Kirain loket yang kosong tanpa penjaga di jalan  utama, pertanda bisa masuk tempat wisata gratis. Ternyata pindah tempat, di setiap jalan masuk dihadang penjaga. Hihihi..

Tempat membayar tiket masuk monumen kresek, 5 ribu/orang (dokpri)
Tempat membayar tiket masuk monumen kresek, 5 ribu/orang (dokpri)

"Berapa, Pak?" Tanyaku tergesa. Sudah kebelet, malah dihadang penjaga.

"Lima ribu per orang, Bu!" Langsung kuserahkan selembar uang 10 ribuan. Dan langsung ngacir setelah pamit suami yang mengikuti dari belakang.

Sampai di toilet, sepi. Kosong tanpa penjaga yang biasanya stand by di dekat pintu masuk. 

Langsung lari saja, yang penting hajad terpenuhi. Aman. Gratis, lagi.  Batinku. 

Toilet Kejujuran di Monumen Kresek Kabupaten Madiun (dokpri)
Toilet Kejujuran di Monumen Kresek Kabupaten Madiun (dokpri)

Tapi ternyata tidak. Setelah tadi masuk tak sempat memperhatikan situasi, sekarang tentunya aku lebih leluasa mengamati.

Di pagar tertempel kertas bertuliskan toilet Kejujuran dengan tulisan besar dan jelas terbaca. Aku tersenyum simpul. Unik juga. Tapi sempat terpikir, apakah semua pengguna toilet patuh membayar jika tanpa penjaga? 

Tentunya ini ujian moral bagi masyarakat kita. Saat sesuatu diwajibkan tapi tanpa pengawasan dan konsekuensi yang jelas, bisakah keberhasilan nya terjamin? Diwajibkan, tapi tanpa pengawasan 

Sejenak ingin mengabaikan peringatan itu, tapi bersyukur di dompet ada uang 2 ribuan. Jadi dengan senang hati kumasukkan uang 2 ribu sesuai tarif yang tertulis.

Toilet Kejujuran di Monumen Kresek Kabupaten Madiun (dokpri)
Toilet Kejujuran di Monumen Kresek Kabupaten Madiun (dokpri)

Mungkin sekilas peringatan tentang kewajiban membayar retribusi toilet itu bagus dan melatih kejujuran. Tapi menurut saya, banyak kelemahannya, dan lebih banyak merangsang orang yang melanggar dalam beberapa kondisi.

Mungkin saja sebenarnya dari awal seseorang sudah berniat membayar, tapi kemudian terpikir:

1. Buat apa bayar, jika tanpa membayar juga tidak masalah, toh tidak ada penjaga.

2. Tanpa membayar pun tidak ada sanksi yang jelas.

3. Jika tidak mempunyai uang pas bagaimana? Apakah harus membayar lebih?

Mungkin alasan terakhir ini yang menjadi alasan paling bisa diterima, sehingga seseorang tidak merasa berdosa ketika tidak membayar karena peraturan ini lemah. 

Mungkin ada yang berpikir, mbok disedekahkan saja kalau uangnya lebih. Tapi untuk sebuah bisnis, kelebihan beberapa rupiah itu sudah sesuatu.

Berbeda jika retribusi toilet itu dijadikan bahan sedekah. Mungkin orang lebih ikhlas, jika uang yang dimasukkan jauh melampaui nominal yang seharusnya. Sebaliknya, yang tidak membayar juga tidak bersalah atau tidak berdosa karena tidak ada keharusan.

Kejujuran itu sangat penting, tapi terkadang orang berbuat tidak jujur karena ada hal-hal yang kurang mendukung proses kejujuran.

Kejujuran adalah soal mental dan moral, tapi untuk menerapkan atau menguji kejujuran juga harus dengan instrumen yang tepat. Seperti toilet Kejujuran, mungkin saja orang yang melanggar bukan berniat tidak jujur, tapi tidak ada uang pas. 

Lain halnya jika toilet dijaga, tentunya ada yang memberi kembalian jika tidak punya uang pas. Maka, jika pengunjung menjadi tidak jujur, itu bukan semata-mata kesalahan pengunjung, tapi juga disebabkan pengelolaan yang kurang pas.

Tapi bagaimanapun juga, toilet Kejujuran ini juga patut diapresiasi. Toilet Kejujuran ini juga menunjukkan wujud kepercayaan pengelola tempat wisata pada pengunjung.

Semoga lebih banyak pengunjung yang menjunjung tinggi kejujuran.

Yuk saksikan videonya 

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3