Di masa- masa inilah muncul Raden Saleh Syarif Bustaman yang kelak menjadi pelukis besar Indonesia.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah seorang bangsawan Jawa yang lahir pada tahun 1807 di Desa Terbaya, di dekat Semarang.
Beliau diasuh pamannya sejak kecil, Adipati Surohadimanggolo yang menjabat sebagai Bupati Semarang.
Raden Saleh disebut sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia. Berawal dari tahun 1822 beliau sebagai pelukis pribumi yang mendapat pendidikan melukis dari pelukis keturunan Belgia berkebangsaan Belanda, yaitu AAJ. Payen, kemudian Raden Saleh melanjutkan pendidikan melukisnya ke Belanda, Jerman, dan beberapa negara Eropa.
Raden Saleh kembali ke Batavia(Indonesia) tahun 1852 dan terus melukis hingga wafat nya dimakamkan di Bogor pada tahun 1880 (Sumber : Galeri seni lukis Indonesia, Kota tua Jakarta 2024)
Pada tahun 1970-an, Taman mini Indonesia Indah didirikan. Sebuah lukisan karya Srihadi Soedarsono yang berjudul "air mancar", rencananya akan diikutsertakan dalam pameran di anjungan DKI Jakarta yang menandai pembukaan kompleks kebudayaan tersebut.
Tapi alih-alih dipamerkan, Gubernur Ali Sadikin yang berkunjung ke situ sebelum kehadiran presiden RI justru tersinggung dengan penggambaran kota jakarta yang dipenuhi papan reklame. Lukisan itu diturunkan dan dicorat-coret.
Tapi akhirnya Gubernur Ali Sadikin menyesal dan meminta maaf pada para seniman. Bahkan meminta Srihadi membuat karya tentang Jakarta yang bersih.
Untuk itu Srihadi membuat lukisan Jakarta 1527 hingga 1970-an bersama bengkel dharma karya yang dibuat di lapangan kampus ITB berukuran 3 x 12m yang selanjutnya disebut sebagai lukisan Jayakarta.
Banyak sekali lukisan Indonesia yang terpajang di musium dengan segala keunikan dan keindahannya. Tidak hanya di lantai dasar, juga di lantai 2.