"Saat anak-anak saya ajak Camper Van, ketela rebus yang saya sediakan pun mereka lahap dengan antusias, tapi saat saya ajak ke mall mereka memilih makanan junk food yang banyak terdapat di mall"
Begitu salah satu isi sambutan Pak Ali(51 tahun) saat diminta memberikan sambutannya sebagai pemenang kategori peserta dengan jumlah anggota terbanyak.
Beliau dan istrinya tidak menerapkan parenting VOC dengan memaksa anak secara tegas untuk memakan semua makanan yang dipilihkan orang tuanya. Tapi mengajak berkemah, berwisata alam bersama keluarga, bertemu dengan banyak putra putri peserta Camper Van lain yang asyik menikmati bekal makanan, maupun yang dimasak saat camper Van. Di sini makanan apapun terasa nikmat.
Pak Ali mengikuti Camper Van bersama istri dan 9 putra putrinya yang terlihat ramai dan bahagia menyandang juara dengan peserta terbanyak.
Salah satu isi sambutan ini tentunya bisa menjadi solusi saat anak kita menjadi picky Eater dan memilah-milah makanan.
Saya melihat putra putri beliau yang berusia 2 tahun yang terkecil sampai yang sulung kira-kira berusia 17 tahun terlihat bahagia berlarian di bumi perkemahan Kandangan 1 tahun yang lalu.
Picky Eater adalah kebiasaan memilih dan memilah makanan, dengan hanya menyukai makanan tertentu dan tidak berminat jenis makanan lain.
Kondisi ini tentunya menyulitkan kalau hidup dalam keluarga atau harus makan bersama banyak orang yang tidak menyediakan makanan yang diinginkan.
Kini, saat saya berada di Camping Ground Tawangmangu Wonder Park, saya kembali teringat Pak Ali melihat banyak anak kecil berlarian dan mengikuti Camper Van bersama orangtuanya masing-masing.
Berkemah bersama keluarga seperti Camper Van adalah kesempatan emas untuk menanamkan rasa syukur terhadap makanan dan mengurangi perilaku picky eater pada anak.
Parenting VOC, seperti yang disampaikan oleh Kompasiana.com dalam topik pilihan adalah mengacu pada gaya pengasuhan otoriter dengan menerapkan pola asuh dalam kedisiplinan dan aturan ketat kalau tidak boleh dikatakan memaksakan kehendak pada anak.
VOC adalah singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie(VOC), Sarekat Dagang Belanda yang mengadakan monopoli dagang di Indonesia saat Belanda menjajah Indonesia. Kini VOC dijadikan istilah metafora pengasuhan.
Berlainan dengan parenting VOC, Parenting ala Camper Van cenderung mengajak anak berkemah dengan gembira dan bisa menikmati makanan apa saja yang tersedia tanpa merasa dipaksa, tapi justru menikmati nya.