Apa itu halal bihalal. Menggunakan bahasa Arab, kenapa tidak ada dalam kamus Arab?
Tak perlu bingung. Masih punya simpanan social energy kan? Atau malah lebih fresh karena saat libur lebaran justru merecharge social energy?
Yuk kita cari tahu, apa itu Halal bihalal.
Saat meminta bantuan AI untuk mencari arti kata halal bihalal, ternyata kata ini berasal dari kata berbahasa arab halal yang artinya boleh, ada juga yang mengartikan suci. Suci di sini maksudnya tanpa salah. Dan Boleh artinya kesalahan sudah dimaafkan. Untuk itulah diperlukan untuk saling maaf memaafkan.
Tradisi halal bihalal memang merupakan tradisi di Indonesia yang tidak dijumpai di Arab.
Halal bihalal adalah tradisi di Indonesia untuk saling bermaaf-maafan dan mempererat tali silaturrahmi.
1. Tradisi saling memaafkan
2. Mempererat silaturahmi
3. Momen berkumpul dan berbagi
4. Perayaan kemenangan setelah puasa ramadan.
Pada saat acara halal bihalal dusun Mbuluh , Mbotan dan Sarangan tadi, Selasa 15 April 2025, di samping acara rutin arisan PKK, juga ada sambutan dari Bu Wiwik, selaku Bu Kamituwo atau Bu Kadus Mbuluh, Bu Alfiah selaku tuan rumah, juga diisi tausiyah dan doa yang diberikan oleh Tuan Rumah Bapak KH Marsidi.
Dalam tausiyahnya, beliau memberikan beberapa poin penting tentang halal Bihalal, yaitu:
Halal bihalal merupakan akulturasi budaya Jawa sungkeman dan kebiasaan meminta maaf dalam Islam.
Halal bihalal mulai diperkenalkan di era presiden Soekarno atas ide KH Kasbulah dari Jombang yang saat itu berada di bawah bendera partai NU.
Selanjutnya, beliau menambahkan tentang hadis yang menyatakan, Allah akan memberikan ampunannya, pada manusia yang memberikan maaf.
"Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan oleh Allah (HR AT Thabrani).
Meminta maaf pada sesama manusia juga diperintahkan Allah, sebab jika kita meninggal dan kita masih mempunyai kesalahan pada orang lain, maka kita akan dibakar dalam api neraka untuk menebus dosa kita yang belum dimaafkan . Barulah kita bisa mendiami SurgaNya.
Yang dianjurkan adalah segera meminta maaf saat melakukan kesalahan. Tapi bagaimana kalau kita tidak sengaja menyakiti orang lain dan tidak sadar, sehingga tidak meminta maaf, padahal orang yang kita sakiti memendam bahkan mendendam?
Nah, untuk itulah perlu suatu tradisi saat kita saling meminta maaf meski tidak merasa bersalah dengan tulus ikhlas juga memaafkan secara terang-terangan atau diam-diam memaafkan saat orang lain yang tidak sadar telah menyakiti dan disakiti saling memaafkan.
Saat halal bihalal saling memaafkan inilah semua kesalahan kita dirapel untuk meminta maaf dan dimaafkan,baik yang disengaja, tidak disengaja, yang dipendam maupun yang terang-terangan dikatakan kalau tersakiti.
Menurut Bapak KH Marsidi, ada 5S yang bisa dilakukan saat bertemu sesama, yaitu:
Tersenyum ternyata bisa membuka 17 simpul saraf dan mencegah stroke. Tidak percaya? Coba saja.
Mengucapkan salam bisa Assalamualaikum, Selamat pagi(siang, sore, malam)
Setelah salam, kita ucapkan sapaan. Misalnya "Sedang bersih-bersih, Bu? Bagaimana kabarnya?"
Sopan adalah sikap menghargai orang lain dengan bertutur lemah lembut dan tidak kasar, apalagi meremehkan.
Santun adalah sifat untuk memberi, di antaranya memberi maaf adalah sikap seorang penyantun. Bisa juga ikhlas memberi secara materi. Santun di sini juga berarti kita yang lebih dulu memberi atau mendahului memberi salam.
Dalam sebuah hadis dinyatakan :
"Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya" (HR. Al Anshar).
Penasaran dengan penjelasan yang lebih rinci dan serunya halal bihalal Ibu-ibu RT 11 dan Ibu-ibu PKK Dusun Mbuluh? Yuk simak video nya, ya.....